07/B-NUWSP/Mar/2023
Air minum merupakan aspek penting yang diperlukan oleh tubuh manusia. Selain bermanfaat untuk melarutkan zat gizi yang masuk ke dalam tubuh, air minum juga bermanfaat untuk memfasilitasi pertumbuhan, mengatur suhu tubuh, membersihkan racun dalam tubuh, dan menjaga kelembaban organ-organ tubuh (Proverawati, 2009 dalam Sari, 2014; Sutanto, 2015 dalam Dinata, 2017). Karena memegang fungsi yang vital bagi tubuh, setiap orang direkomendasikan untuk mengonsumsi air minum sebanyak 2 liter per hari (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Air minum dapat diperoleh dari sumber yang bervariasi. Di Indonesia, kebutuhan air minum dapat dipenuhi melalui air yang dilayani oleh sistem perpipaan (PDAM), air minum dalam kemasan (AMDK), air minum isi ulang (AMIU), air tanah, serta sumber lainnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2020) dalam Bayu (2021), AMIU merupakan sumber air minum utama yang paling banyak digunakan oleh rumah tangga di Indonesia pada tahun 2020, yakni sebesar 29,1%. Selain harganya yang murah, AMIU dianggap memiliki sifat yang praktis karena dapat dikonsumsi tanpa melalui proses pemasakan (Alfian dkk., 2021). Persentase rumah tangga menurut sumber air utama yang digunakan untuk minum dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Persentase rumah tangga menurut sumber air utama yang digunakan untuk minum (Bayu, 2021 berdasarkan Badan Pusat Statistik, 2020)
Berdasarkan gambar 1, sebanyak 90,5% rumah tangga di Indonesia telah memiliki akses terhadap air minum layak. Kementerian PUPR (2021) mendefinisikan air minum layak sebagai air minum rumah tangga, baik melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan, yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air minum layak dapat bersumber dari jaringan perpipaan melalui sambungan rumah (SR), hidran, sumur bor, sumur terlindungi, penampungan air hujan, dan sumber lainnya yang memungkinkan air terbebas dari kuman atau telah melalui proses disinfeksi (Dewi, 2019). Gambar 1 juga menunjukkan bahwa masih terdapat rumah tangga yang belum memperoleh akses terhadap air minum layak. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan akses air minum layak dengan target mencapai 100% pada tahun 2024. Target ini dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) berupa terpasangnya 10 juta SR. Dalam pelaksanaannya, target tersebut didukung oleh National Urban Water Supply Project (NUWSP) dengan salah satu parameter Key Performance Indicator (KPI) berupa 1,2 juta SR terpasang. Selain menginformasikan tentang bagaimana masyarakat Indonesia memperoleh akses terhadap air minum, melalui gambar 1, kita juga dapat mengelompokkan sumber air baku yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Apa yang dimaksud dengan air baku dan dari mana saja sumber air baku berasal dapat disimak pada uraian berikutnya.
Sumber Air Baku
Air baku merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses penyediaan air minum. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum, air baku adalah air yang berasal dari sumber air permukaan, air tanah, air hujan dan air laut yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. Air baku dapat berasal dari sungai, danau, waduk, mata air, sumur bor, sumur gali, penampungan air hujan, dan laut (Abdullah, 2014). Sebelum dapat digunakan sebagai bahan baku penyediaan air minum, air baku harus memenuhi syarat kualitas seperti yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Menurut Persatuan Insinyur Indonesia dalam Hartono (2016), air permukaan merupakan sumber air baku yang masih menjadi pilihan bagi PDAM dalam penyediaan air minum meski kualitasnya terburuk dibandingkan sumber lainnya. Air permukaan seperti air sungai, danau, dan waduk merupakan sumber air baku yang paling rawan terhadap pencemaran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam Widi (2022), mayoritas sungai di Indonesia masuk ke dalam status tercemar. Dari 133 sungai, hanya 1 sungai yang memenuhi kualitas baku mutu. Meski kualitasnya terburuk, kuantitas dan kontinuitas air permukaan masih tersedia dalam jumlah yang besar (Hartono, 2016). Hartono (2016) juga mengemukakan berdasarkan kualitasnya, mata air merupakan sumber air baku yang kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan air permukaan. Mata air adalah salah satu jenis air tanah. Sumber air baku ini kerap kali digunakan oleh pengelola AMDK. Sayangnya, saat ini keberadaan air tanah semakin menurun. Selain kuantitasnya yang menurun, kualitas air tanah pun perlu diperhatikan karena umumnya air tanah memiliki kandungan besi dan mangan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan sumber air baku lainnya. Selain air permukaan dan air tanah, air hujan juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku meski keberadaannya sangat bergantung pada musim. Pemanfaatan air hujan sebagai sumber air baku dapat dilakukan melalui pembangunan waduk atau cekungan yang besar (Hartono, 2016). Air laut juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku. Pemanfaatan air laut dilakukan melalui proses desalinasi atau penghilangan kadar garam dari air (Kementerian PUPR, 2014). Saat ini, desalinasi air laut belum banyak ditemukan di Indonesia sehingga perlu dikembangkan lebih jauh lagi.
Sumber:
1. Abdullah, Ismail (2014): Perbaikan Kualitas Air Tanah Dangkal dengan Menggunakan Karbon Aktif, Batu Kapur/Karang dan Zeolit untuk Air Minum, Skripsi Program Sarjana, Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
2. Alfian dkk. (2021): Mengenal Air Minum Isi Ulang. Padang: LPPM – Universitas Andalas.
3. Badan Pusat Statistik (2020): Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan 2020, diperoleh melalui situs internet: https://www.bps.go.id/publication/2020/12/31/68cf1c94411883822b83952f/indikator-perumahan-dan-kesehatan-lingkungan-2020.html.
4. Bayu, D. J. (2021): Sebagian Besar Masyarakat Indonesia Minum Air Isi Ulang pada 2020, diperoleh melalui situs internet: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/01/05/sebagian-besar-masyarakat-indonesia-minum-air-isi-ulang-pada-2020.
5. Dewi, L.S. (2019): Literatur Review: Air Minum Layak, diperoleh melalui situs internet: https://bappeda.agamkab.go.id/Pojok/detail/17.
6. Dinata, I. M. C. (2017): Perancangan Kampanye Sosial Pentingnya Konsumsi Air Putih Bagi Anak Muda Melalui Ambient Media, Skripsi Program Sarjana, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.
7. Hartono, D.H. (2016): Sumber Air Baku untuk Air Minum, diperoleh melalui situs internet: http://research.eng.ui.ac.id/news/read/47/sumber-air-baku-untuk-air-minum.
8. Kementerian Kesehatan RI (2018): Berapa Takaran Normal Air Agar Tidak Kekurangan Cairan dalam Tubuh?, diperoleh melalui situs internet: https://p2ptm.kemkes.go.id/preview/infografhic/berapa-takaran-normal-air-agar-tidak-kekurangan-cairan-dalam-tubuh#:~:text=Pada%20orang%20dewasa%2C%20konsumsi%20air,pada%20tubuh%20yaitu%20sekitar%2020%25.
9. Kementerian PUPR (2014): Desalinasi: Proses Menghilangkan Kadar Garam dalam Air, diperoleh melalui situs internet: https://sda.pu.go.id/balai/bwssumatera1/article/desalinasi-proses-menghilangkan-kadar-garam-dalam-air.
10. Kementerian PUPR (2021): Air Minum Layak, diperoleh melalui situs internet: https://data.pu.go.id/dataset/air-minum-layak.
11. Pemerintah Republik Indonesia (2015): Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum.
12. Pemerintah Republik Indonesia (2021): Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
13. Sari, I. P. T. P. (2014): Tingkat Pengetahuan Tentang Pentingnya Mengkonsumsi Air Mineral pada Siswa Kelas IV di SD Negeri Keputran A Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Volume 10 Nomor 2.
14. Widi, Shilvina (2022): Mayoritas Sungai Indonesia Tercemar pada 2021, diperoleh melalui situs internet: https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/mayoritas-sungai-indonesia-tercemar-pada-2021.
Kredit Foto:
Akyurt, Engin (2021): Person Holding Clear Drinking Glass, diperoleh melalui situs internet: https://unsplash.com/photos/PCpoG06fcUI.
Ditulis oleh:
Deviana Matudilifa Yusuf
#nuwsp #ditairminun #ciptakarya #watersupply
#sumberairminum #airminumlayak #sumberairbaku #drinkingwater
Share On :