Artikel

Closing Loan Program NUWSP: Komitmen Tingkatkan Akses Air Minum Aman dan Berkelanjutan di Indonesia

Available in English

62/A-NUWSP/November/2024

Gambar 1 – Acara Closing Loan NUWSP 2024, di Jakarta, pada Selasa, 19 November 2024, secara resmi ditutup oleh Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti (Dok. CPMU NUWSP)

 

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya secara resmi menggelar acara Closing Loan National Urban Water Supply Project (NUWSP) di Auditorium Kementerian PU, pada Selasa, 19 November 2024. Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, lembaga donor, dan BUMD Air Minum.

Kegiatan tersebut bertujuan merayakan keberhasilan program NUWSP yang telah berjalan sejak 2018 dalam memperluas akses air minum aman di perkotaan Indonesia. Sekaligus memperkuat komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan akses air minum layak bagi masyarakat. Melalui sinergi yang berkelanjutan, diharapkan pembangunan infrastruktur air minum dapat terus berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Gambar 2 - Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti dalam acara Closing Loan NUWSP, dengan resmi menutup NUWSP yang telah berjalan sejak 2018 (Dok. CPMU NUWSP)

 

Menurut Wamen PU, NUWSP merupakan implementasi dari kerangka National Urban Water Supply (NUWAS) yang bertujuan memperluas akses air minum perpipaan di kota dan kabupaten terpilih. Program ini resmi dimulai pada 8 Agustus 2018 dan resmi berakhir pada 30 November 2024. NUWSP mengintegrasikan bantuan fisik, seperti pengembangan infrastruktur perpipaan, dengan bantuan nonfisik, seperti penguatan kapasitas teknis dan manajerial bagi BUMD AM serta pemerintah daerah. Fokus utamanya adalah memastikan tersedianya layanan air minum yang layak bagi masyarakat perkotaan.

Wamen PU melanjutkan, NUWSP telah memberikan kontribusi signifikan dalam percepatan penambahan lebih dari 1,6 juta sambungan rumah (SR) atau setara 16% dari target nasional dalam RPJMN 2020-2024, yaitu 10 juta SR. Keberhasilan ini tercapai berkat kolaborasi lintas sektor, inovasi pembiayaan, dan komitmen bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Selain mencapai target kuantitatif, NUWSP mendorong inovasi pembiayaan dengan investasi infrastruktur sebanyak 66 paket di 59 kabupaten/kota berupa bantuan program stimulan, bantuan program pendamping, bantuan optimalisasi, pemeliharaan, operasi dan rehabilitasi (OPOR), serta program hibah air minum berbasis kinerja (AMBK). Sebanyak 21 daerah telah memanfaatkan pembiayaan nonpublik untuk pembangunan infrastruktur, sementara 78 BUMD telah mencapai full cost recovery (FCR), mencerminkan keberlanjutan finansial yang semakin mapan. Dilakukan pula Technical Assistant and Capacity Building (TACT) bagi 247 Pemda yang diikuti lebih dari 1.300 staf BUMD Air Minum. Sementara itu, untuk dukungan kebijakan diselenggarakan kegiatan Transformasi Kelembagaan Sektor Air Minum di Indonesia - Studi Kasus Provinsi Bali, yang dilaksanakan oleh Aguas de Portugal (AdP) Internacional.

Gambar 3 - Talkshow diisi oleh narasumber Wakil Menteri PU, Direktur SUPD II Ditjen Bangda Kemendagri, Deputi Sapras Bappenas, dan Pjs Kota Dumai, dengan moderator Andy F. Noya, dalam acara Closing Loan NUWSP, pada Selasa, 19/11/2024 (Dok. CPMU NUWSP)

 

Dalam acara Closing Loan NUWSP 2024 tersebut digelar talkshow dengan narasumber Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri Wahyu Suharto, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Ervan Maksum, serta Penjabat Sementara Wali Kota Dumai Teuku Raja Fahsul Falah, dan bertindak sebagai moderator talkshow adalah Andy F. Noya. Para narasumber memberikan wawasan mendalam tentang peran dan kolaborasi antarlembaga dalam mendukung keberlanjutan akses air minum di Indonesia.

Gambar 4 - NUWSP Awards diberikan kepada empat kabupaten/kota masing-masing untuk kategori Bantuan Stimulan Terbaik, Bantuan Pendamping Terbaik, Bantuan OPOR Terbaik, dan Program Hibah AMBK Terbaik (Dok. CPMU NUWSP)

Sebagai bentuk apresiasi, Kementerian PU juga memberikan NUWSP Awards kepada Pemerintah Daerah dan BUMD Air Minum dengan kinerja terbaik dalam empat kategori:

  1. Bantuan Stimulan Terbaik, dengan pemenang Kota Dumai untuk Optimalisasi SPAM Kota Dumai
  2. Bantuan Pendamping Terbaik, dengan pemenang Kota Bogor untuk pembangunan IPA Cipinang Gading Kapasitas 50 liter/detik Kota Bogor
  3. Bantuan Operasi dan Pemeliharaan (OPOR) Terbaik, dengan pemenang Kota Waringin Timur untuk optimalisasi SPAM IKK Bejarau (Sei Lepeh) Kab. Kotawaringin Timur
  4. Hibah Air Minum Berbasis Kinerja Terbaik, dengan pemenang Kota Magelang.

Acara ditutup secara simbolis oleh Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti didampingi Direktur Air Minum, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU Anang Muchlis, serta Program Leader World Bank for Indonesia and Timor Leste Vikas Choudhary; Practice Manager Water Global Practice, East Asia and Pacific, World Bank Maria Angelica Sotomayor; Direktur SUPD II Ditjen Bina Bangda Kemendagri Wahyu Suharto; dan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Ervan Maksum.

Mengakhiri acara, dipaparkan Roadmap Transformasi Kelembagaan Air Minum Indonesia oleh Team Leader Aguas de Portugal (AdP) Internacional.

Gambar 5 - Team Leader Aguas de Portugal Internacional untuk Indonesia memaparkan Roadmap Transformasi Kelembagaan Air Minum Indonesia dalam Closing Loan NUWSP di Jakarta, 19/11/2024 (Dok. CPMU NUWSP)

​​​​​​​

Berakhirnya NUWSP ini bukanlah akhir dari perjalanan Indonesia menuju air minum aman bagi masyarakat. Keberhasilan NUWSP diharapkan menjadi inspirasi untuk proyek-proyek serupa di masa depan, sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap tujuan ke-6 Sustainable Development Goals (SDGs): memastikan akses air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan bagi semua. Untuk itu, Kementerian PU mengajak seluruh pihak agar terus bersinergi demi menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.

Gambar 6 - Keberhasilan NUWSP diharapkan menjadi inspirasi untuk proyek-proyek serupa di masa depan, sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap tujuan ke-6 SDGs. (Dok. CPMU NUWSP)

 

Referensi:

Dokumentasi Kegiatan NUWSP

Kredit Foto:

CPMU NUWSP - istimewa

Ditulis oleh:

Nina Firstavina (Communication Assistant RMAC-2 NUWSP)


 

Closing Loan NUWSP Event: A Commitment to Enhancing Access to Safe and Sustainable Drinking Water in Indonesia

Figure 1 – Closing Loan NUWSP 2024 Event in Jakarta on Tuesday, November 19, 2024, was officially closed by Deputy Minister of Public Works Diana Kusumastuti (Photo: CPMU NUWSP)

 

The Ministry of Public Works (PU), through the Directorate General of Human Settlements, officially held the Closing Loan for the National Urban Water Supply Project (NUWSP) event at the Ministry's Auditorium on Tuesday, November 19, 2024. The event, which was opened by Deputy Minister of Public Works Diana Kusumastuti, was attended by various stakeholders, including the central and regional governments, donor agencies, and regional drinking water companies (BUMD).

The event aimed to celebrate the success of the NUWSP, which has been operating since 2018, in expanding access to safe drinking water in urban areas across Indonesia. It also reinforced the commitment of both the central and regional governments to ensure access to clean and safe drinking water for all citizens. Through ongoing synergy, it is hoped that the development of drinking water infrastructure will continue to contribute to improving the quality of life for Indonesians.

According to the Deputy Minister of Public Works, the NUWSP is the implementation of the National Urban Water Supply (NUWAS) framework, which aims to expand piped drinking water access in selected cities and regencies. The program officially began on August 8, 2018, and will conclude on November 30, 2024. NUWSP integrates physical assistance, such as the development of piped water infrastructure, with non-physical support, such as enhancing the technical and managerial capacities of regional water companies (BUMD AM) and local governments. Its primary focus is to ensure the provision of adequate drinking water services for urban communities.

Figure 2 - Deputy Minister of Public Works Diana Kusumastuti officially closing the NUWSP during the Closing Loan NUWSP 2024 Event, marking the conclusion of the program that has been running since 2018 (Photo: CPMU NUWSP)

 

Deputy Minister of Public Works Diana Kusumastuti stated that the NUWSP has made a significant contribution to accelerating the addition of over 1.6 million household connections (SR), which accounts for 16% of the national target in the 2020-2024 National Medium-Term Development Plan (RPJMN), set at 10 million SR. This success was achieved through cross-sector collaboration, financing innovation, and the collective commitment between the central government, local governments, and various other stakeholders.

In addition to meeting quantitative targets, NUWSP has fostered financing innovation through 66 infrastructure investment packages in 59 cities and regencies, which include stimulus program assistance, support program assistance, optimization assistance, and operation, maintenance, and rehabilitation (OPOR) assistance, as well as performance-based drinking water grants (AMBK). A total of 21 regions have utilized non-public financing for infrastructure development, while 78 regional drinking water companies (BUMD) have achieved full cost recovery (FCR), reflecting an increasingly stable financial sustainability.

Furthermore, the program included Technical Assistance and Capacity Building (TACT) for 247 local governments, attended by more than 1,300 staff members from regional drinking water companies. In terms of policy support, a seminar on Institutional Transformation in the Drinking Water Sector in Indonesia – A Case Study of Bali Province was organized by Aguas de Portugal (AdP) Internacional.

Figure 3 - The talk show featured speakers including the Deputy Minister of Public Works, the Director of SUPD II at the Directorate General of Regional Development, Ministry of Home Affairs, the Deputy for Infrastructure at Bappenas, and the Acting Mayor of Dumai, with moderator Andy F. Noya, during the Closing Loan NUWSP event on Tuesday, November 19, 2024 (Source: CPMU NUWSP).

​​​​​​​

At the Closing Loan NUWSP 2024 event, a talkshow was held featuring speakers including the Deputy Minister of Public Works, the Director of Synchronization of Regional Government Affairs II at the Directorate General of Regional Development, Ministry of Home Affairs Wahyu Suharto, the Deputy for Infrastructure and Facilities at the Ministry of National Development Planning/Bappenas Ervan Maksum, and the Acting Mayor of Dumai Teuku Raja Fahsul Falah. The talkshow was moderated by Andy F. Noya. The speakers provided valuable insights into the roles and collaboration among institutions in supporting the sustainability of access to safely managed drinking water in Indonesia.

Figure 4 - The NUWSP Awards were presented to four regencies/cities, each in recognition of outstanding achievements in the following categories: Best Stimulus Assistance, Best Companion Assistance, Best OPOR Assistance, and Best AMBK Grant Program (Photo: CPMU NUWSP).

 

As a gesture of appreciation, the Ministry of Public Works (PU) has presented the NUWSP Awards to local governments and regional water supply companies (BUMD) for outstanding performance in four categories:

  1. Best Stimulus Assistance – awarded to Dumai City for the optimization of the Dumai City Water Supply System (SPAM).
  2. Best Support Assistance – awarded to Bogor City for the development of the Cipinang Gading Water Treatment Plant with a capacity of 50 liters per second in Bogor City.
  3. Best Operation and Maintenance Assistance (OPOR) – awarded to East Kotawaringin Regency for the optimization of the Bejarau (Sei Lepeh) SPAM in East Kotawaringin.
  4. Best Performance-Based Grant (PBG) – awarded to Magelang City.

The event was symbolically concluded by the Deputy Minister of Public Works and Housing, Diana Kusumastuti, accompanied by the Director of Drinking Water, Directorate General of Human Settlements, Ministry of Public Works and Housing, Anang Muchlis, as well as the Program Leader of Planet, Indonesia and Timor-Leste Country Office, Vikas Choudhary; Practice Manager for the Water Global Practice, East Asia and Pacific, World Bank, Maria Angelica Sotomayor; Director of SUPD II, Directorate General of Regional Development, Ministry of Home Affairs, Wahyu Suharto; and the Deputy for Infrastructure and Facilities, National Development Planning Agency (Bappenas), Ervan Maksum.

Figure 5 - The Team Leader of Aguas de Portugal Internacional for Indonesia presenting the Roadmap for Institutional Transformation of Water Supply in Indonesia during the Closing Loan NUWSP in Jakarta, November 19, 2024 (Photo: CPMU NUWSP).

 

By the end of the event event, Team Leader of Aguas de Portugal (AdP) Internacional presented the Roadmap for the Transformation of Indonesia’s Drinking Water Institutions – Case Study Bali Province.

The completion of the NUWSP does not mark the end of Indonesia’s journey towards ensuring safe drinking water for its citizens. The success of NUWSP is expected to serve as an inspiration for similar projects in the future, in line with Indonesia's commitment to achieving Sustainable Development Goal (SDG) 6: ensuring access to clean water and sanitation for all. To this end, the Ministry of Public Works and Housing calls on all stakeholders to continue working together to create a healthier and more prosperous society.

Figure 6 – The success of NUWSP is expected to serve as an inspiration for similar projects in the future, in line with Indonesia's commitment to achieving SDG Goal 6. (Source: CPMU NUWSP)

 

Reference:

NUWSP Documentation

Photo Credit:

CPMU NUWSP - Special

Written and Translated by:

Nina Firstavina (Communication Assistant RMAC-2 NUWSP)

Kunjungan Lapangan Dalam Rangka ISM NUWSP 2024 ke Kota Pontianak

Available in English

60/A-NUWSP/Juli/2024  

​​​​​​​Gambar 1 - Suasana Pertemuan antara Tim CPMU NUWSP, Bank Dunia, dengan Pemda Kota Pontianak di Balai PPW Kalimantan Barat (Dok. NUWSP)

 

National Urban Water Supply Project (NUWSP) merupakan inisiasi penerapan Kerangka National Urban Water Supply (NUWAS) untuk meningkatkan akses air minum di wilayah perkotaan dengan prioritas investasi bagi peningkatan akses air minum perpipaan di kabupaten/kota terpilih. Sebagai salah satu prioritas investasi dalam NUWSP masih difokuskan kepada penyediaan air minum perkotaan melalui jaringan perpipaan yang dikelola oleh PDAM. Hal ini mengingat telah tersedianya kebijakan, instrumen, dan pengaturan kelembagaan yang lebih jelas untuk penyediaan air minum perpipaan, serta mempertimbangkan potensi skala dampak yang lebih besar. Selain itu juga sebagai peningkatan kinerja pemerintah daerah untuk meningkatkan akses air minum di wilayah perkotaan.

Kota Pontianak melalui Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa berhasil menjadi Kota Terpilih pada program NUWSP dengan skema bantuan pendamping yang dipersiapkan sejak 2023. Di sini, NUWSP memberikan insentif dana dari program kerja sama Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa dengan skema Business to Business. Output capaian pada NUWSP di Kota Pontianak berupa peningkatan kualitas layanan dan cakupan layanan berupa penambahan sebanyak 1.170 SR.

Gambar 2 - Tim CPMU NUWSP, Tim Bank Dunia, Tim BPPW Kalbar, Tirta Khatulistiwa, dan Tim NUWSP menyusuri lokasi pekerjaan jalur rencana pipa dalam rangka ISM NUWSP 2024 ke Kota Pontianak (Dok. NUWSP)

 

Dalam rangka mendukung kegiatan NUWSP, dilaksanakan Implementation Support Mission (ISM) pada 11-19 Juli 2024, yang bertujuan untuk mengevaluasi progres pelaksanaan terhadap batas akhir loan sesuai waktu perpanjangan (30 November 2024). Salah satu agenda ISM adalah kunjungan lapangan monitoring serta evaluasi kegiatan konstruksi fisik komponen I NUWSP di Kota Pontianak, pada Rabu, 17 Juli 2024. Kunjungan lapangan ini diikuti oleh Tim Bank Dunia untuk NUWSP Indonesia, Tim Central Project Management Unit (CPMU) NUWSP, perwakilan Kementerian Keuangan, Bappenas, Kemendagri, Kementerian PUPR, BPPW Kalimantan Barat, BUMD Air Minum Kota Pontianak, Bappeda Kota Pontianak, dan Kadis PU/PERKIM/OPD Bidang Air Minum Kota Pontianak.

Sebelum kunjungan lapangan, dilakukan briefing di Kantor Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Barat, yang dibuka Kepala BPPW Kalbar Mohd. Yoza Habibie, didampingi oleh Kepala Satker Wilayah II Urai Asikin dan PPK AM BPPW Kalbar Reynaldo. Kemudian dilakukan paparan oleh Perumda Tirta Khatulistiwa oleh Direktur Pelayanan Wawan Hari Purnomo. Ia menyampaikan kegiatan Non Publik Pembangunan IPA Beton Nipah Kuning Kapasitas 300 LPS beserta Intake dan Jaringan Pipa Transmisi oleh Perumda Tirta Khatulistiwa di Kelurahan Sungai Beliung.

Disampaikan pula tentang Dokumen RC kegiatan NUWSP dan Komitmen pemenuhan SR serta Jaringan Distribusi Bagi (JDB) Perumda Tirta Khatulistiwa. Setelah itu, dipaparkan pula progres kegiatan NUWSP berupa konstruksi Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM Imam Bonjol. Disusul diskusi dan tanya jawab terkait update progres pekerjaan NUWSP beserta isu strategis yang ada pada kegiatan NUWSP di Kota Pontianak.

Gambar 3 - Pertemuan antara Tim CPMU NUWSP, Bank Dunia, dengan Pemda Kota Pontianak di Balai PPW Kalimantan Barat, dibuka oleh Kepala Balai PPW Kalbar (foto kiri atas) disusul paparan oleh Tirta Khatulistiwa, dan Tim Supervisi NUWSP (Dok. NUWSP)

 

 

Berikutnya dilakukan kunjungan lapangan, yang diawali dengan Safety Induction oleh petugas K3 dan HSE dari tim supervisi dan penyedia jasa. Kegiatan dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi pada sepanjang jalur rencana pipa, mulai dari titik 0 di Jalan Puskesmas Pal V. Titik tersebut merupakan titik interkoneksi antara pipa JDU NUWSP dengan Booster Pal V milik Perumda Kota Pontianak. Jalur pipa ruas Jalan Puskemas Pal V ini terletak pada badan Sungai Jawi, di sebelah sheet pile Sungai Jawi, yang merupakan kewenangan milik Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR. Area sungai ini dikelola oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan I. Sesuai salah satu syarat dokumen RC pada kegiatan NUWSP, Perumda sebagai pengelola kegiatan ke depan, sudah melakukan permohonan izin Pengusahaan Sumber Daya Air di sempadan Sungai Jawi ke Direktorat Jenderal SDA.

Jalur pipa di ruas Jalan Puskesmas Pal V juga melewati saluran sekunder irigasi milik Dinas PU Kota Pontianak. Di saluran irigasi ini renananya akan dibangun jembatan pipa bentang 10 meter yang mengarah ke titik koneksi ke
Jalan Ampera dan Jalan Petani.

Gambar 4 - Kunjungan Lapangan dimulai dari Booster PAL sampai Jalan Petani, diikuti Tim CPMU NUWSP, Tim Bank Dunia, Tim BPPW Kalbar, Tirta Khatulistiwa, dan Tim NUWSP (Dok. NUWSP)

 

Kunjungan lapangan ini diakhiri dengan kegiatan Wrap-Up Meeting. Dengan dilaksanakannya ISM ini diharapkan semua permasalahan yang dihadapi di lapangan dapat terselesaikan dengan baik, dan kontribusi NUWSP di Kota Pontianak mampu dirasakan manfaatnya secara lebih luas oleh masyarakat.

Kredit foto:

  1. Tim NUWSP Kota Pontianak
  2. RMAC NUWSP

 

Ditulis oleh:

Tito Ghazy Aflah (Field Assistant Engineering Kota Pontianak)

Risyad Mahathir (Field Assistant Finance Kota Pontianak)

Nina Firstavina (Communication Assistant RMAC-2 NUWSP)


Field Visit for NUWSP 2024 ISM to Pontianak City

 

Figure 1 - Meeting Atmosphere between the NUWSP CPMU Team, the World Bank, and Pontianak City Government at the West Kalimantan PPW Hall (NUWSP Documentation)

 

The National Urban Water Supply Project (NUWSP) serves as the foundation for implementing the National Urban Water Supply Framework (NUWAS) to improve access to safe drinking water in urban areas. Its investment priorities focus on expanding piped water supply services in selected cities and districts.

Under NUWSP, urban water supply through PDAM-managed piped networks remains the primary focus. This emphasis aligns with the availability of clear policies, instruments, and institutional arrangements for piped water provision, while also considering the broader impact potential of this approach. Furthermore, the project aims to enhance local government performance in improving urban water access.

Pontianak City, through Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa, successfully became one of the selected cities under NUWSP, with preparatory assistance initiated in 2023. Through this program, NUWSP provides financial incentives supporting Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa's business-to-business cooperation scheme. The key outcome achieved in Pontianak includes improved service quality and expanded coverage, with the addition of 1,170 new house connections (SR).

Figure 2 - The NUWSP CPMU Team, World Bank Team, West Kalimantan BPPW Team, Tirta Khatulistiwa, and NUWSP Team Survey the Planned Pipeline Route as Part of the NUWSP 2024 ISM Visit to Pontianak City (NUWSP Documentation)

 

As part of the National Urban Water Supply Project (NUWSP), an Implementation Support Mission (ISM) was held from July 11 to 19, 2024. The mission aimed to evaluate the progress of project implementation in relation to the extended loan deadline set for November 30, 2024.

One key agenda of the ISM was a field visit for monitoring and evaluating the physical construction activities under NUWSP Component I in Pontianak City on Wednesday, July 17, 2024. The field visit was attended by representatives from the World Bank for NUWSP Indonesia, the NUWSP Central Project Management Unit (CPMU), the Ministry of Finance, Bappenas, the Ministry of Home Affairs, the Ministry of Public Works and Housing (PUPR), the West Kalimantan Regional Infrastructure Development Agency (BPPW), Pontianak’s Municipal Water Utility (BUMD), the Pontianak City Planning Agency (Bappeda), and the Pontianak City Office for Public Works, Housing, and Utilities (PU/PERKIM/OPD) focusing on water supply.

Before the field visit, a briefing was held at the West Kalimantan Regional Infrastructure and Settlement Agency (BPPW) office. The session was opened by Mohd. Yoza Habibie, Head of BPPW Kalimantan Barat, accompanied by Urai Asikin, Head of Regional Satker II, and Reynaldo, Head of the Drinking Water Division (PPK AM) at BPPW Kalimantan Barat.

The briefing included a presentation by Perumda Tirta Khatulistiwa, delivered by Director of Services, Wawan Hari Purnomo. He outlined the progress of the Non-Public construction activities for the Nipah Kuning Concrete Water Treatment Plant (300 LPS capacity), along with the intake facility and transmission pipeline network in Sungai Beliung Subdistrict.

The presentation also highlighted the NUWSP Readiness Criteria (RC) documents, as well as the utility's commitments to fulfilling service connections (SR) and Distribution Network Development (JDB). Additionally, updates were provided on the construction progress of the SPAM Imam Bonjol pipeline network under NUWSP. The session concluded with a discussion and Q&A addressing the progress and strategic issues surrounding NUWSP activities in Pontianak City.

Figure 3. The meeting, held at the West Kalimantan Regional Infrastructure Development Agency (PPW) Hall, was opened by the Head of the West Kalimantan PPW Office (photo top left), followed by presentations from Perumda Tirta Khatulistiwa and the NUWSP Supervision Team. (NUWSP Documentation)

 

 

The field visit began with a Safety Induction conducted by Occupational Health and Safety (K3) and Health, Safety, and Environment (HSE) officers from the supervision team and service providers. The activity continued with monitoring and evaluation along the planned pipeline route, starting from Point 0 at Jalan Puskesmas Pal V. This point serves as the interconnection between the NUWSP JDU pipeline and the Pal V Booster owned by Perumda Pontianak.

The pipeline route along Jalan Puskesmas Pal V is located within the Jawi River's riverbed, adjacent to the sheet pile of the Jawi River, which falls under the jurisdiction of the Directorate General of Water Resources at the Ministry of Public Works and Housing (PUPR). The river area is managed by the Kalimantan I River Basin Agency (Balai Wilayah Sungai Kalimantan I).

In compliance with one of the Readiness Criteria (RC) document requirements under NUWSP, Perumda, as the future project manager, has already submitted a permit application for the utilization of water resources in the Jawi River border area to the Directorate General of Water Resources.

Figure 4 - The field visit began from the PAL Booster to Jalan Petani, attended by the NUWSP CPMU Team, the World Bank Team, the West Kalimantan BPPW Team, Tirta Khatulistiwa, and the NUWSP Team. (NUWSP Documentation)


The pipeline route along Jalan Puskesmas Pal V also crosses a secondary irrigation channel owned by the Pontianak City Public Works Department. In this area, a 10-meter pipeline bridge is planned to be constructed, which will connect to the junctions of Jalan Ampera and Jalan Petani.

 

The field visit concluded with a Wrap-Up Meeting. The Implementation Support Mission (ISM) aimed to resolve any issues encountered on the ground and ensure that the benefits of NUWSP in Pontianak City are more widely felt by the community.

Photo Credits:

  1. NUWSP Pontianak City Team
  2. RMAC NUWSP

 

Written by:

Tito Ghazy Aflah (Field Assistant Engineering Kota Pontianak)

Risyad Mahathir (Field Assistant Finance Kota Pontianak)

Translated by:

Nina Firstavina (Communication Assistant RMAC-2 NUWSP)

 

Bagaimana Syarat Air Minum Layak dan Berkualitas?

Available in English

59/B-NUWSP/Juli/2024

 

Air merupakan sumber daya alam kedua terpenting untuk makhluk hidup setelah oksigen. Vahkan air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia. Sekitar 80% kebutuhan individu mencakup air, selebihnya diperoleh dari makanan. Berdasarkan penelitian ahli, setidaknya 95% otak manusia tersusun atas air (cairan), begitu pula darah (82%-nya air), jantung (75%), paru-paru (86%), dan ginjal (83%) (Kusumawardani & Larasati, 2020).

Gambar 1 - Ilustrasi air minum layak (Dok. iStock)

 

Dengan kata lain, mengonsumsi cukup air minum sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Air mencegah dari dehidrasi, menjaga suhu tubuh tetap normal, melindungi jaringan tubuh, bahkan menjaga kesehatan tulang dan sendi. (Bella, Airindya, dr., Alodokter, 2023)

Apa saja syarat air minum aman layak konsumsi, menurut Kepmenkes No. 907 Tahun 2002 Kepmenkes No. 907 Tahun 2002 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum, adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, serta tidak mengandung logam berat/bahan kimia berbahaya (Kemenkes, 2020).

Dikuatkan oleh Permenkes No. 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, yaitu:

Memenuhi syarat fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif yang dimuat dalam Parameter Wajib dan Parameter Tambahan.

Parameter wajib terdiri atas (1) parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan (mikrobiologi, e.coli, total bakteri coliform, kimia anorganik, arsen, fluorida, total chromiumcadmium, nitrit, nitrat, sianida, selenium), dan (2) parameter yang tidak berhubungan langsung dengan kesehatan (fisik, bau, warna, total zat padat terlarut, kekeruhan, rasa, suhu, kimiawi, aluminium, besi, kesadahan, khlorida, mangan, pH, seng, sulfat, tembaga, dan amonia)

Parameter tambahan terdiri atas (1) kimiawi (bahan anorganik: air raksa, antimon, barium, boron, molybdenum, nikel, sodium, tumbal, uranium; bahan organik: zat organik, deterjen, chlorinated alkaes, chlorinated ethenes, aromatic, hydrocarbon, chlorinated benzenes, pestisida, disinfektan dan hasil sampingannya), dan (2) radioaktivitas (gross alpha activity, gross beta activity). (Pokja PPAS, 2020)

Selain itu juga, hendaknya air tidak berada dalam suhu tinggi. Beberapa jenis bakteri bisa terpicu pertumbuhan mikroorganisme dan mencemari air. Contohnya, bakteri Coliform bisa tumbuh dan berkembang saat air minum berada di susu 37oC, dan bakteri Escherichia Coli dapat meningkat pada air bersuhu 44,2 oC. (Bella, Airindya, dr., Alodokter, 2023).

 

Gambar 2 - Infografis pH air (Dok. Basic Water Science 101)

 

Syarat lainnya, air memiliki pH air 6,5-8,5. Meski pH air tidak berdampak langsung terhadap kesehatan tubuh, tetap saja pH merupakan salah satu parameter penting dalam menentukan kualitas air minum. Air dengan pH terlalu rendah, atau cenderung asam, biasanya lebih rentan tercemar polutan berbahaya bagi kesehatan. Air jenis pH rendah bisa menyebabkan korosi/karat pada saluran air minum yang nantinya membuat air tersebut terkontaminasi oleh zat polutan, seperti logam timbal, tembaga, kadmium, hidrokarbon poli aromatis (Said, Nusa Idaman, Universitas Brawijaya, 2012), yang berbahaya bagi tubuh, sehingga tidak layak konsumsi. Sedangkan air dengan pH terlalu tinggi, yang disebut juga sebagai air alkali/basa (pH 8—9) berisiko menyebabkan alkalosis yang disertai gejala mual, muntah, dan diare. (Alodokter, 2023)

Sementara itu, menurut Kementerian PUPR (2021), air minum layak adalah air minum yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan serta memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air minum layak dapat bersumber dari Sambungan Rumah (SR), hidran, sumur bor, sumur terlindungi, serta penampungan air hujan (WHO, 2000). Sementara itu, air minum aman merupakan air yang digunakan untuk minum, masak, dan kebutuhan sehari-hari yang bebas dari kontaminasi patogen dan senyawa kimia prioritas (Sudradjat, Permana, 2019).

Syarat air minum layak dan berkualitas ini disempurnakan oleh Peraturan Menteri Kesehatan No. 2 Tahun 2023 tentang peraturan pelaksanaan peraturan pemerintah No.66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan. Disebutkan, "Air Minum" adalah air yang melalui pengolahan atau tanpa pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air minum ini wajib memenuhi Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan (SBMKL). Artinya, air minum tidak mengandung unsur mikrobiologi, fisika, kimia, dan radioaktif yang dapat membahayakan kesehatan.

Gambar 3 - NUWSP ada untuk memberikan bantuan kepada Pemda dan PDAM dalam meningkatkan pelayanan air minum, khususnya di perkotaan (Dok. NUWSP)

 

Di Indonesia sendiri, terdapat sejumlah tantangan dalam penyediaan air minum, seperti kependudukan, lingkungan, ketersediaan infrastruktur, kebijakan, koordinasi antarstakeholder, finansial, dan kinerja pengelolaan. Rincian dari berbagai tantangan tersebut bisa dibaca di artikel NUWSP sebelumnya “Tantangan Penyediaan Air Minum di Indonesia”.

Guna menjawab tantangan-tantangan tersebut, pemerintah Indonesia berkomitmen, salah satunya melalui National Urban Water Supply Project (NUWSP). Program NUWSP bertujuan memberikan dukungan investasi untuk pengembangan infrastruktur penyediaan air minum—khususnya di perkotaan, memberikan bantuan teknis dan peningkatan kapasitas Pemda dan PDAM, dukungan bagi pemerintah dalam pengembangan kebijakan dan peningkatan strategi pelayanan air minum, serta dukungan manajemen dan pelaksanaan proyek dalam penyediaan air minum. Semoga dengan dilaksanakannya NUWSP ini, penyediaan air minum layak di Indonesia dapat diakses secara lebih luas oleh masyarakat Indonesia.

 

Referensi:

  1.  Kemenkes (2022): Tahukah Kamu, Berapa Idealnya Jumlah Air Putih yang Kita Minum Perhari?, diperoleh melalui internet di tautan: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/579/tahukah-kamu-berapa-idealnya-jumlah-air-putih-yang-kita-minum-perhari#:~:text=Air%20dibutuhkan%20untuk%20membuang%20racun,cairan%20yang%20dapat%20mengganggu%20kesehatan.
  2. Jurnal UMJ, Kusumawardani, Siska dan Larasati, Ajeng (2020): Analisis Konsumsi Air Putih Terhadap Konsentrasi Siswa, diperoleh melalui internet di tautan: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika/article/download/8128/4849
  3. Kemenkes (2018): Apa saja syarat-syarat Air minum?, diperoleh melalui internet di tautan: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/31/apa-saja-syarat-syarat-air-minum
  4. Pokja PPAS (2020): Infografis Kualitas Air Minum Aman, diperoleh melalui internet di tautan: https://www.nawasis.org/portal/galeri/read/kualitas-air-minum-aman/52073
  5. Alodokter (2023): 5 Kriteria Air Minum yang Layak Konsumsi, diperoleh melalui internet di tautan: https://www.alodokter.com/belum-cukup-hanya-dengan-merebus-air
  6. Kementerian PUPR (2021): Air Minum Layak, diperoleh melalui situs internet: https://data.pu.go.id/dataset/air-minum-layak   
  7. Jurnal Universitas Brawijaya, Said, Nusa Idaman (2012): Polutan Mikro di Dalam Air Minum dan Cara Penanggulangannya, diperoleh melalui situs internet di tautan: http://water.lecture.ub.ac.id/files/2012/03/BAB2POLUTAN.pdf
  8. Permana, Adi (2019): Menuju Air Minum Aman 2030, ITB dan Dirjen Kesehatan Masyarakat Selenggarakan Advokasi Pengawasan Kualitas Air Minum, diperoleh melalui situs internet di tautan: https://www.itb.ac.id/berita/detail/57267/menuju-air-minum-aman-2030-itb-dan-dirjen-kesehatan-masyarakat-selenggarakan-advokasi-pengawasan-kualitas-air-minum
  9. NUWSP (2023): Tantangan Penyediaan Air Minum di Indonesia: https://nuwsp.web.id/artikel/5594
  10. Persi (2023): PMK No.2/2023, diperoleh melalui situs internet di tautan: https://www.persi.or.id/images/regulasi/permenkes/PMK-22023.pdf 

Referensi Foto:

  1. iStock, credit Hyrma, diperoleh melalui situs internet di tautan: https://www.istockphoto.com/id/foto/menuangkan-air-ke-dalam-gelas-dengan-latar-belakang-biru-gm181587102-27223849
  2. Basic Water Science 101: Significance of pH of Water, diperoleh melalui situs internet di tautan: https://basicwaterscience.com/chemical-water-quality-parameters/ph/significance-of-ph-of-water/
  3. Dokumentasi NUWSP

 

Ditulis oleh:

Nina Firstavina (Commucation Assistant RMAC-2 NUWSP)

#AirMinum #WaterSupply #WaterSanitation #Watsan #AirBerkualitas #pHAir #AirSehat


How are the Requirements for Safe and Quality Drinking Water?

 

Water is the second most important natural resource for living beings after oxygen. It is a major component of the human body, constituting approximately 80% of individual needs, with the remainder obtained from food. According to experts, at least 95% of the human brain is composed of water (fluid), as well as the blood (82%), heart (75%), lungs (86%), and kidneys (83%) (Kusumawardani & Larasati, 2020).

Figure 1 - Illustration of Safe Drinking Water (Source: iStock)

 

In other words, consuming an adequate amount of drinking water is crucial for maintaining human health. Water prevents dehydration, regulates body temperature, protects body tissues, and helps maintain bone and joint health (Bella, Airindya, Dr., Alodokter, 2023).

The requirements for safe drinking water, according to the Indonesian Ministry of Health Regulation No. 907 of 2002, regarding the Requirements and Supervision of Drinking Water Quality, include being tasteless, odorless, colorless, free from harmful microorganisms, and free from heavy metals/hazardous chemicals (Ministry of Health, 2020).

Further reinforced by Ministerial Regulation No. 492 of 2010, regarding the Requirements for Drinking Water Quality:

Meeting physical, microbiological, chemical, and radioactive requirements as outlined in Mandatory Parameters and Additional Parameters.

Mandatory parameters include (1) those directly related to health (microbiology, E. coli, total coliform bacteria, inorganic chemicals, arsenic, fluoride, total chromium, cadmium, nitrite, nitrate, cyanide, selenium), and (2) those not directly related to health (physical, odor, color, total dissolved solids, turbidity, taste, temperature, chemicals, aluminum, iron, hardness, chloride, manganese, pH, zinc, sulfate, copper, ammonia).

Additional parameters include (1) chemicals (inorganic substances: mercury, antimony, barium, boron, molybdenum, nickel, sodium, uranyl; organic substances: organic matter, detergents, chlorinated alkanes, chlorinated ethenes, aromatic hydrocarbons, chlorinated benzenes, pesticides, disinfectants and their by-products), and (2) radioactivity (gross alpha activity, gross beta activity) (PPAS Working Group, 2020).

Additionally, water should not be at high temperatures. Certain types of bacteria can thrive and contaminate water. For instance, Coliform bacteria can grow in drinking water at temperatures of around 37°C, and Escherichia coli bacteria can proliferate at temperatures up to 44.2°C (Bella, Airindya, Dr., Alodokter, 2023).

Figure 2 - Infographic on Water pH (Doc: Basic Water Science 101)

 

Another requirement is that water should have a pH of 6.5-8.5. Although pH does not directly impact human health, it remains a critical parameter in determining water quality. Water with a low pH, or acidic water, is more susceptible to contamination by harmful pollutants like lead, copper, cadmium, and polyaromatic hydrocarbons, potentially making it unfit for consumption (Said, Nusa Idaman, Universitas Brawijaya, 2012). Conversely, water with a high pH, known as alkaline water (pH 8–9), can cause alkalosis, characterized by symptoms like nausea, vomiting, and diarrhea (Alodokter, 2023).

According to the Indonesian Ministry of Public Works and Public Housing (2021), potable water is water that meets health criteria and can be consumed directly, whether processed or untreated. Potable water can be sourced from household connections, hydrants, boreholes, protected wells, and rainwater collection (WHO, 2000). Meanwhile, safe drinking water refers to water used for drinking, cooking, and daily needs that is free from pathogenic contamination and priority chemical compounds (Sudradjat, Permana, 2019).

The criteria for potable and quality water are stipulated by Minister of Health Regulation No. 2 of 2023 regarding the implementation of Government Regulation No. 66 of 2014 concerning environmental health. It states that "Drinking Water" refers to water that, whether treated or untreated, meets health requirements and is suitable for direct consumption. This drinking water must adhere to the Environmental Health Standard Quality Criteria (SBMKL). This means that drinking water must not contain microbiological, physical, chemical, or radioactive substances that could endanger health.

Figure 3 - NUWSP is here to assist local governments and PDAMs in improving drinking water services, particularly in urban areas (Doc: NUWSP)

 

In Indonesia, there are several challenges in providing drinking water, including population growth, environmental factors, infrastructure availability, policies, stakeholder coordination, financial aspects, and management performance. Details on these challenges can be found in the previous NUWSP article "Challenges in Providing Drinking Water in Indonesia."

To address these challenges, the Indonesian government is committed, among other initiatives, through the National Urban Water Supply Project (NUWSP). The NUWSP aims to provide investment support for the development of drinking water infrastructure—particularly in urban areas—provide technical assistance and capacity building for local governments and water utilities, support the government in policy development and improved drinking water service strategies, and assist in project management and implementation. It is hoped that the implementation of NUWSP will enable broader access to safe drinking water across Indonesia.

 

References:

  1. Kemenkes (2022): Tahukah Kamu, Berapa Idealnya Jumlah Air Putih yang Kita Minum Perhari?, obtained via the internet at: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/579/tahukah-kamu-berapa-idealnya-jumlah-air-putih-yang-kita-minum-perhari#:~:text=Air%20dibutuhkan%20untuk%20membuang%20racun,cairan%20yang%20dapat%20mengganggu%20kesehatan.
  2. Jurnal UMJ, Kusumawardani, Siska dan Larasati, Ajeng (2020): Analisis Konsumsi Air Putih Terhadap Konsentrasi Siswa, obtained via the internet at: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika/article/download/8128/4849
  3. Kemenkes (2018): Apa saja syarat-syarat Air minum?, obtained via the internet at the link: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/31/apa-saja-syarat-syarat-air-minum
  4. Pokja PPAS (2020): Infografis Kualitas Air Minum Aman, obtained via the internet at: https://www.nawasis.org/portal/galeri/read/kualitas-air-minum-aman/52073
  5. Alodokter (2023): 5 Kriteria Air Minum yang Layak Konsumsi, obtained via the internet at: https://www.alodokter.com/belum-cukup-hanya-dengan-merebus-air
  6. Kementerian PUPR (2021): Air Minum Layak, obtained via the internet at: https://data.pu.go.id/dataset/air-minum-layak  
  7. Universitas Brawijaya Journal, Said, Nusa Idaman (2012): Polutan Mikro di Dalam Air Minum dan Cara Penanggulangannya, obtained via the internet at: http://water.lecture.ub.ac.id/files/2012/03/BAB2POLUTAN.pdf
  8. Permana, Adi (2019): Menuju Air Minum Aman 2030, ITB dan Dirjen Kesehatan Masyarakat Selenggarakan Advokasi Pengawasan Kualitas Air Minum, obtained via the internet at: https://www.itb.ac.id/berita/detail/57267/menuju-air-minum-aman-2030-itb-dan-dirjen-kesehatan-masyarakat-selenggarakan-advokasi-pengawasan-kualitas-air-minum
  9. NUWSP (2023): Tantangan Penyediaan Air Minum di Indonesia: https://nuwsp.web.id/artikel/5594
  10. Persi (2023): PMK No.2/2023, diperoleh melalui situs internet di tautan: https://www.persi.or.id/images/regulasi/permenkes/PMK-22023.pdf 

Photo References:

  1. iStock, credit Hyrma, obtained via the internet at: https://www.istockphoto.com/id/foto/menuangkan-air-ke-dalam-gelas-dengan-latar-belakang-biru-gm181587102-27223849
  2. Basic Water Science 101: Significance of pH of Water, obtained via the internet at: https://basicwaterscience.com/chemical-water-quality-parameters/ph/significance-of-ph-of-water/
  3. Dokumentasi NUWSP

 

Written and Translated:

Nina Firstavina (Commucation Assistant RMAC-2 NUWSP)

Belajar Transformasi Sektor Air dan Sanitasi dari Aguas de Portugal

​​​​​​Available in English

58/B-NUWSP/Juli/2024

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Gambar 1 - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengajak pemda dan pengelola air minum untuk brainstorming reformasi kelembagaan (institutional reform). Ini disampaikan pada special session World Water Forum ke-10 di Bali, Kamis (23/5/24). (Dok. Kementerian PUPR)

 

Salah satu hal penting dari kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT )World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-24 Mei 2024 silam adalah sesi khusus yang diisi oleh Aguas de Portugal (AdP). Pada kesempatan itu dipaparkan transformasi sektor air dan sanitasi yang dilakukan Portugal sejak 1993. Presentasi tersebut dinilai relevan karena menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pasokan air dan layanan sanitasi di Indonesia mirip seperti kondisi Portugal di masa lalu. Saat ini layanan sanitasi di Indonesia kurang dari 15%, dan pasokan air pun masih kurang dari 50%. (Kompas.com, 2024)

Sementara itu, pemerintah menargetkan Indonesia mencapai masa kejayaan atau Indonesia Emas 2045, termasuk di sektor air. Untuk mengejar target Sustainable Development Goals (SGDs) dan visi Indonesia Emas, Presiden Joko Widodo menerbitkan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik. (Kementerian PUPR, 2024)

Pada kesempatan tersebut Vice President AdP Antonio Ventura mengungkapkan, sebelumnya layanan air di Portugal tidak stabil, tidak efisien, dan tidak transparan. AdP sendiri adalah sebuah perusahaan milik negara (BUMN) yang didirikan pada 1993 dan bekerja secara komersial dalam mengoperasikan sektor air. Kini, AdP menyuplai 99% air minum aman dan 86% sanitasi di negara Portugal. Namun bagaimana sepak terjang AdP hingga mampu mencapai prestasi seperti saat ini?

Portugal merupakan sebuah negara dengan populasi berjumlah 10 juta jiwa, beriklim mediterania dengan pantai sebagai potensi pariwisatanya. Sayangnya, terdapat kesenjangan yang besar dari sisi demografi antara pedesaan dengan pesisir pantai. Begitu pula dengan flow regime (aliran yang mempengaruhi konfigurasi lapisan) dari tahun ke tahun. Sumber air Portugal sebagian besar berasal dari bendungan, mengingat daerah aliran sungai di Portugal banyak beririsan dengan Spanyol. Sementara itu 70% kebutuhan air digunakan untuk irigasi.

Gambar 2 - Presentasi Aguas de Portugal tentang kondisi Portugal 30 tahun silam (Dok. Aguas de Portugal)

 

Pada 1986, Portugal menjadi bagian dari Uni Eropa atau European Union (EU)/Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) atau European Economic Community (EEC). Hingga 1992, Portugal hanya mengalami sedikit perbaikan di bidang air minum dan sanitasi. Kemudian, hibah dari EU diarahkan untuk solusi lokal dan terpisah, tapi tidak terkoordinasi secara nasional. Menurut Antonio Ventura, kala itu pemerintah kota hanya bertanggung jawab atas sistem air minum dan sanitasi, tapi kinerja dan kapasitas mereka untuk berinvestasi masih sangat terbatas. Hasilnya, meski 75% penduduk bisa mengakses air minum, aliran air tidak bisa diakses 24 jam. Selain itu, tidak sampai 50% menikmati air minum aman.

Akhirnya pada 1993, Portugal melakukan reformasi sektor legal, kelembagaan dengan skala manajemen profesional, dan organisasi untuk memperbaiki layanan air minum dan sanitasi. Reformasi ini penting dilakukan, guna menjamin pembangunan layanan air yang berkelanjutan. Perubahan besar-besaran dalam peraturan dan harmonisasi antarlembaga pun terjadi, dengan melibatkan partisipasi pemerintah pusat, pemerintah kota, perusahaan/korporasi berbadan hukum, serta sektor swasta. Salah satunya melahirkan model manajemen “Multimunicipal Systems” atau Sistem Multikota yang dikendalikan oleh negara melalui AdP dan seluruh pemerintah kota.

New legal framework and management model

Gambar 3 - Presentasi Aguas de Portugal tentang Kerangka Hukum dan Model Manajemen Baru (Dok. Aguas de Portugal)

 

Di sistem tersebut diketahui, antara lain, semua PDAM kota menjadi penyedia layanan air utama yang dialirkan ke masing-masing kota melalui kontrak internal yang diberikan oleh pemerintah pusat. Kontrak ini mencakup rencana penanaman modal selama jangka waktu kontrak. Tarif full cost recovery (FCR) ditetapkan untuk jangka waktu lima tahun oleh pengambil kebijakan berdasarkan tarif dan rencana investasi yang disampaikan oleh PDAM. Tolok ukur keberhasilan dilakukan oleh Pemerintah Pusat dengan memantau indeks kinerja (KPI) PDAM setiap tahunnya.

Berdasarkan data indikator ekonomi dan keuangan utama per Desember 2022 diketahui prestasi AdP antara lain, diperoleh laba bersih sebesar 100,3 juta EURO, total aset 6,29 miliar EURO, investasi 237,8 juta EURO, layanan air minum aman 99,6%, pengolahan air limbah 93,4%, BUMD dengan sistem manajemen ramah lingkungan 100%, dan BUMD tersertifikasi manajemen berkualitas 100%.

Pelajaran yang didapatkan dalam hal ini adalah:

  1. Korporatisasi—proses pengubahan dan restrukturisasi dari aset negara, lembaga negara, atau lembaga kota/daerah menjadi korporasi atau badan usaha (Investopedia, 2021)—dinilai sangat penting untuk keberlanjutan layanan air minum.
  2. Cost Recovery (sebagai dasar penetapan tarif layanan) berkelanjutan adalah sebuah keharusan.
  3. Layanan air minum dan pengolahan air limbah sebaiknya dikelola oleh pihak yang sama, agar dapat memperoleh solusi pengelolaan air limbah berkelanjutan.
  4. Penilaian dengan menggunakan indikator (KPI) sangat penting demi transparansi pelaksanaan kegiatan.
  5. Institutional Framework atau kerangka kelembagaan— Kerangka hukum dan kelembagaan merupakan konsep yang luas dan menyangkut fungsi pemerintah, perusahaan swasta, yurisdiksi politik, sistem peradilan, badan legislatif, dan badan pengatur (Science Direct, 2022)—yang tegas diperlukan untuk perubahan sektor bersangkutan menjadi lebih baik.

Mengenai keberhasilan Portugal di bidang pelayanan air minum, sanitasi, dan pengelolaan limbah padat juga dijelaskan Executive Board Member Water and Waste Services Regulation Authority (ERSAR) Portugal Ana Teresa Albuquerque dalam tulisannya di Smart Water Magazine Portugal pada 2020 silam. Menurutnya, keberhasilan Portugal dalam sektor air minum dan sanitasi terwujud berkat komitmen politik pemerintah, penelaahan dan pelaksanaan yang tepat sasaran, diiringi kebijakan publik yang menyeluruh, terintegrasi dan stabil, juga keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, serta ketersediaan dana. (Smartwatermagazine.com)

10th World Water Forum

Gambar 4 - Sesi khusus dalam World Water Forum ke-10 dengan panelis dari Kementerian PUPR, Bank Dunia, Aguas de Portugal (Dok. RMAC-2 NUWSP)

 

Bagaimana kaitan prestasi AdP tersebut dengan NUWSP?

Dari AdP, Tim NUWSP dapat mengambil pelajaran sebagai berikut:

Pertama, Sistem Manajemen Pengelolaan Pelayaan Perkotaan secara Terintegrasi: Pemegang paten dalam integrasi penyediaan air minum, sanitasi, dan pengelolaan persampahan (Technical Model – Aquamod) sebagai penjamin kualitas operasional dan keberlanjutan pendanaan (Financial Sustainability)

Kedua, Pengeloaan Informasi melalui Sistem Informasi Manajemen (SIM): Salah satu kunci keberhasilan AdP dalam penyelenggaraan operasional dalam lintas batas administrasi sekitar 220 municipalities (setara kabupaten/kota).

Ketiga, Pengelolaan Aset Terintegrasi: Implementasi kebijakan manajemen, pengelolaan aset dan manajemen risiko secara maksimal dengan mengedepankan efisiensi biaya untuk memastikan keberlanjutan dengan pelayanan tariff air yang terjangkau.

Keempat, Tailor-Made Solution: Penyesuaian pengelolaan air minum, sanitasi dan persampahan yang cenderung sulit untuk onefit-for-all terutama berkaitan geomorfologi, demografi, kondisi lingkungan, dan kondisi sosial. Contoh Small-Scale Waste Water Treatment Plant (SWWTP) disiapkan dan dibangun untuk memberikan layanan di kawasan perdesaan/remote dan untuk perkotaan disiapkan, dibangun dikelola fasilitas/aset skala besar.

Kelima, Pendekatan Open Doors: Ini menjadi salah satu pendekatan yang baik untuk menjaring kolaborasi dengan berbagai stakeholder.

Dalam Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Acara 10th World Water Forum di Kementerian PUPR pada Rabu, 19 Juni 2024 didapatkan hasil, antara lain, perlu dilakukan transformasi kelembagaan SPAM; roadmap transformasi kelembagaan SPAM yang dimulai di Provinsi Bali; initial framework untuk transformasi kelembagaan SPAM di Indonesia;

Transformasi kelembagaan dilakukan mulai dari perubahan kewenangan penetapan tarif (Permendagri No. 21/2020, perubahan atas Permendagri No. 71/2016) yang didelegasikan kepada pemerintah provinsi untuk memberikan tarif referensi dan ditetapkan oleh wali kota/bupati atas usulan BP dan BUMD AM. Sekarang semua menjadi penetapan oleh pemerintah pusat, yaitu: dewan SDA Nasional sebagai regulator memberikan masukan kepada Menteri PUPR; penetapan tarif nasional air minum oleh SK Menteri PUPR; BUMN melaksanakan tarif nasional air minum; BUMN melaksanakan penyelenggaraan SPAM secara nasional, sejalan dengan penetapan air minum sebagai kegiatan Strategis Nasional.

Tujuan transformasi kelembagaan adalah mengeliminasi isu kepentingan politik, percepatan 100% air minum layak, memastikan besaran tarif yang diterapkan kepada pelanggan adalah tarif yang menjamin pemenuhan 3K (Kuantitas, Kualitas, dan Kontinuitas), full cost recovery (FCR) dan equity (keadilan).

Semoga Indonesia mampu memenuhi cita-cita Indonesia Emas 2045 dengan tersedianya 100% layanan air minum dan layanan pengelolaan air limbah domestik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

 

Referensi:

  1. Kompas.com (2024): Air dan Sanitasi Indonesia Dinilai Mirip Portugal 30 Tahun Lalu, diperoleh melalui situs internet: https://lestari.kompas.com/read/2024/05/24/122440386/air-dan-sanitasi-indonesia-dinilai-mirip-portugal-30-tahun-lalu
  2. Kementerian PUPR (2024): Gapai Indonesia Emas 2045 Sektor Air, Menteri Basuki: Kuncinya Reformasi Kelembagaan, diperoleh melalui situs internet: https://pu.go.id/berita/gapai-indonesia-emas-2045-sektor-air-menteri-basuki-kuncinya-reformasi-kelembagaan
  3. Science Direct (2022): Institutional Framework, from “Sustainable Resource Recovery and Zero Waste Approaches”, 2019, diperoleh melalui situs internet: https://www.sciencedirect.com/topics/earth-and-planetary-sciences/institutional-framework#:~:text=Legal%20and%20institutional%20framework%20is,legislative%20bodies%2C%20and%20regulatory%20agencies.
  4. Investopedia (2021): What is Corporization?, diperoleh melalui situs internet: https://www.investopedia.com/terms/c/coporatization.asp#:~:text=What%20Is%20Corporatization%3F,directors%2C%20management%2C%20and%20shareholders.
  5. Smart Water Magazine (2020): Portuguese experience on the aggregation of water supply, sanitation and solid waste utilities, diperoleh melalui situs internet: https://smartwatermagazine.com/blogs/ana-teresa-albuquerque/portuguese-experience-aggregation-water-supply-sanitation-and-solid
  6. Catatan Notulensi Koordinasi Tindak Lanjut Acara World Water Forum 10th antara Rentek Direktorat Air Minum Kementerian PUPR dengan RMAC NUWSP, 19 Juni 2024.

Kredit Foto:

  1. Dokumentasi RMAC-2 NUWSP (2024)
  2. Kompas.com (2024): Air dan Sanitasi Indonesia Dinilai Mirip Portugal 30 Tahun Lalu, diperoleh melalui situs internet: https://lestari.kompas.com/read/2024/05/24/122440386/air-dan-sanitasi-indonesia-dinilai-mirip-portugal-30-tahun-lalu
  3. Ventura, Antonio. (2024), Aguas de Portugal: Transforming Portugal's Water Sector, Special Session on The 10th World Water Forum, Bali, 2024

 

Ditulis oleh:

Nina Firstavina (Communication Assistant RMAC-2 NUWSP)

#DitAirMinum #AirMinum #WaterSupply #AguasdePortugal #WorldWaterForum #WorldWaterCouncil #10thWWF2024 #Bali #WaterSanitation #Watsan

 


Lesson Learned, Water and Sanitation Sector Transformation of Aguas de Portugal

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Figure 1 - Minister of Public Works and Housing, Basuki Hadimuljono, invited local governments and drinking water managers to engage in brainstorming on institutional reforms. This was conveyed during a special session at the 10th World Water Forum in Bali, Thursday, May 23, 2024. (Doc: Ministry of Public Works and Housing)

 

One of the important things from the 10th World Water Forum Summit in Bali on 18-24 May 2024 was a special session presented by Aguas de Portugal (AdP). On that occasion, the transformation of the water and sanitation sector carried out by Portugal since 1993 was explained. This presentation was considered relevant because according to PUPR Minister Basuki Hadimuljono, water supply and sanitation services in Indonesia were similar to conditions in Portugal in the past. Currently sanitation services in Indonesia are less than 15%, and water supply is still less than 50%. (Kompas.com, 2024)

Meanwhile, the government is targeting Indonesia to achieve Golden Indonesia 2045, including in the water sector. To pursue the Sustainable Development Goals (SGDs) target and the vision of a Golden Indonesia, President Joko Widodo issued Presidential Instruction No. 1 of 2024 concerning the Acceleration of Drinking Water Supply and Domestic Waste Water Management Services. (Ministry of Public Works and Housing, 2024)

On the occasion, AdP Vice President Antonio Ventura said that previously water services in Portugal were unstable, inefficient, and not transparent. AdP itself is a state-owned company which was founded in 1993 and works commercially in operating the water sector. Today, AdP supplies 99% of the safe drinking water and 86% of the sanitation in Portugal. But how did AdP work to be able to achieve the achievements it has today?

Portugal is a country with a population of 10 million people, with a Mediterranean climate with beaches as tourism potential. Unfortunately, there is a large gap in terms of demographics between rural areas and the coast. Likewise with the flow regime (flow that influences layer configuration) from year to year. Most of Portugal's water sources come from dams, considering that many river basins in Portugal intersect with Spain. Meanwhile, 70% of water needs are used for irrigation.

Figure 2 - Aguas de Portugal presentation about the condition of Portugal 30 years ago (Doc. Aguas de Portugal)

 

In 1986, Portugal became part of the European Union (EU)/European Economic Community (EEC). Until 1992, Portugal had experienced little improvement in drinking water and sanitation. Later, EU grants were directed towards local and separated solutions, but were not nationally coordinated. According to Antonio Ventura, at that time the city government was only responsible for drinking water and sanitation systems, but their performance and capacity to invest were still very limited. As a result, even though 75% of the population can access drinking water, the water supply cannot be accessed 24 hours a day. Apart from that, less than 50% enjoy safe drinking water.

Finally, in 1993, Portugal carried out legal sector, institutional and professional management and organizational reforms to improve drinking water and sanitation services. This reform is important to ensure sustainable development of water services. Massive changes in regulations and harmonization between institutions also occurred, involving the participation of the central government, city governments, companies/corporations with legal entities, and the private sector. One of them gave birth to the "Multimunicipal Systems" management model which is controlled by the state through AdP and all city governments.

New legal framework and management model

Figure 3 - Presentation by Aguas de Portugal on the Legal Framework and New Management Model (Doc: Aguas de Portugal)

 

In this system, it is known, among other things, that all city PDAMs are the main water service providers which are supplied to each city through internal contracts awarded by the central government. This contract includes a capital investment plan during the term of the contract. The full cost recovery (FCR) tariff is determined for a period of five years by policy makers based on the tariff and investment plans submitted by PDAM. The benchmark for success is carried out by the Central Government by monitoring the PDAM performance index (KPI) every year.

Based on data on key economic and financial indicators as of December 2022, it is known that AdP's achievements include, net profit of 100.3 million EURO, total assets of 6.29 billion EURO, investment of 237.8 million EURO, safe drinking water service of 99.6%, waste water treatment 93.4%, BUMD with a 100% environmentally friendly management system, and BUMD with 100% quality management certification.

The lesson learned in this case is:

  1. Corporatization—the process of changing and restructuring state assets, state institutions, or city/regional institutions into corporations or business entities (Investopedia, 2021)—is considered very important for the sustainability of drinking water services.
  2. Sustainable Cost Recovery (as the basis for determining service rates) is a must.
  3. Drinking water and waste water treatment services should be managed by the same party, in order to obtain sustainable waste water management solutions.
  4. Assessment using indicators (KPI) is very important for transparency in the implementation of activities.
  5. Institutional Framework or institutional framework—The legal and institutional framework is a broad concept and concerns the functions of government, private companies, political jurisdictions, the judicial system, legislative bodies, and regulatory bodies (Science Direct, 2022)—which is clearly needed for changes in the sector concerned to become better.

Regarding Portugal's success in the field of drinking water services, sanitation and solid waste management, Ana Teresa Albuquerque, Executive Board Member of the Water and Waste Services Regulation Authority (ERSAR) of Portugal, explained in her article in Smart Water Magazine Portugal in 2020. According to him, Portugal's success in the drinking water and sanitation sector was realized thanks to the government's political commitment, targeted research and implementation, accompanied by comprehensive, integrated and stable public policies, as well as the involvement of all stakeholders, and the availability of funds. (smartwatermagazine.com)

10th World Water Forum

Figure 4 - Special session at the 10th World Water Forum with panelists from the Ministry of Public Works and Housing, the World Bank, and Aguas de Portugal (Source: RMAC-2 NUWSP)

 

How does AdP's achievement relate to NUWSP?

From AdP, the NUWSP Team can take the following lessons:

First, Integrated Urban Services Management System: Patent holder in the integration of drinking water supply, sanitation and waste management (Technical Model – Aquamod) as a guarantor of operational quality and financial sustainability (Financial Sustainability)

Second, Information Management through Management Information Systems (SIM): One of the keys to AdP's success in carrying out operations across administrative boundaries in around 220 municipalities (equivalent to districts/cities).

Third, Integrated Asset Management: Maximum implementation of management policies, asset management and risk management by prioritizing cost efficiency to ensure sustainability with affordable water tariff services.

Fourth, Tailor-Made Solution: Adjustment of drinking water, sanitation and waste management which tends to be difficult for one-fit-for-all, especially regarding geomorphology, demographics, environmental conditions and social conditions. For example, a Small-Scale Waste Water Treatment Plant (SWWTP) is prepared and built to provide services in rural/remote areas and for urban areas it is prepared, built and managed by large-scale facilities/assets.

Fifth, Open Doors Approach: This is a good approach to foster collaboration with various stakeholders.

In the Coordination Meeting for the Follow-up Event of the 10th World Water Forum at the PUPR Ministry on Wednesday, June 19 2024, the results obtained included, among other things, the need to carry out institutional transformation of SPAM; SPAM institutional transformation roadmap starting in Bali Province; initial framework for institutional transformation of SPAM in Indonesia;

Institutional transformation was carried out starting from changes in the authority to set tariffs (Permendagri No. 21/2020, amendment to Permendagri No. 71/2016) which was delegated to the provincial government to provide reference rates and determined by the mayor/regent based on the proposal of BP and BUMD AM. Now everything is determined by the central government, namely: the National Natural Resources Council as the regulator provides input to the Minister of PUPR; determination of national drinking water tariffs by PUPR Ministerial Decree; BUMN implements national drinking water tariffs; BUMN implements SPAM nationally, in line with the designation of drinking water as a National Strategic activity.

The aim of institutional transformation is to eliminate issues of political interests, accelerate 100% adequate drinking water, ensure that the tariff applied to customers is a tariff that guarantees the fulfillment of 3K (Quantity, Quality and Continuity), full cost recovery (FCR) and equity (fairness).

Hopefully Indonesia will be able to fulfill the ideals of a Golden Indonesia 2045 by providing 100% drinking water services and domestic waste water management services for all Indonesian people.

References:

  1. Kompas.com (2024): Air dan Sanitasi Indonesia Dinilai Mirip Portugal 30 Tahun Lalu, diperoleh melalui situs internet: https://lestari.kompas.com/read/2024/05/24/122440386/air-dan-sanitasi-indonesia-dinilai-mirip-portugal-30-tahun-lalu
  2. Kementerian PUPR (2024): Gapai Indonesia Emas 2045 Sektor Air, Menteri Basuki: Kuncinya Reformasi Kelembagaan, diperoleh melalui situs internet: https://pu.go.id/berita/gapai-indonesia-emas-2045-sektor-air-menteri-basuki-kuncinya-reformasi-kelembagaan
  3. Science Direct (2022): Institutional Framework, from “Sustainable Resource Recovery and Zero Waste Approaches”, 2019, diperoleh melalui situs internet: https://www.sciencedirect.com/topics/earth-and-planetary-sciences/institutional-framework#:~:text=Legal%20and%20institutional%20framework%20is,legislative%20bodies%2C%20and%20regulatory%20agencies.
  4. Investopedia (2021): What is Corporization?, diperoleh melalui situs internet: https://www.investopedia.com/terms/c/coporatization.asp#:~:text=What%20Is%20Corporatization%3F,directors%2C%20management%2C%20and%20shareholders.
  5. Smart Water Magazine (2020): Portuguese experience on the aggregation of water supply, sanitation and solid waste utilities, diperoleh melalui situs internet: https://smartwatermagazine.com/blogs/ana-teresa-albuquerque/portuguese-experience-aggregation-water-supply-sanitation-and-solid
  6. Catatan Notulensi Koordinasi Tindak Lanjut Acara World Water Forum 10th antara Rentek Direktorat Air Minum Kementerian PUPR dengan RMAC NUWSP, 19 Juni 2024.

Photo Credits:

  1. Documentation of RMAC-2 NUWSP (2024)
  2. Kompas.com (2024): Air dan Sanitasi Indonesia Dinilai Mirip Portugal 30 Tahun Lalu, diperoleh melalui situs internet:  https://lestari.kompas.com/read/2024/05/24/122440386/air-dan-sanitasi-indonesia-dinilai-mirip-portugal-30-tahun-lalu
  3. Ventura, Antonio. (2024), Aguas de Portugal: Transforming Portugal's Water Sector, Special Session on The 10th World Water Forum, Bali, 2024

 

Written and Edited by:

Nina Firstavina (Communication Assistant RMAC-2 NUWSP)

#DitAirMinum #AirMinum #WaterSupply #AguasdePortugal #WorldWaterForum #WorldWaterCouncil #10thWWF2024 #Bali #WaterSanitation #Watsan

Indonesia Sukses Jadi Tuan Rumah World Water Forum

Available in English

57/B-NUWSP/Juni/2024

 

Gambar 1 - Presiden Joko Widodo resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 (SDA KemenPUPR, 2024)

 

Indonesia sukses menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) The World Water Forum ke-10 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), pada 18-24 Mei 2024. Betapa tidak, event ini menyajikan 278 sesi diskusi dan 254 stan dalam fair and expo. Tercatat sebanyak 64.000 orang dari 106 negara berpartisipasi dalam event, antara lain menteri, pejabat tinggi, pejabat organisasi internasional setingkat menteri, dan anggota parlemen berbagai negara. Hadir pula sejumlah kepala negara, yaitu Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Fiji Wiliame Maivalili Katonivere, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, Perdana Menteri Maroko Aziz Akhannouch, Perdana Menteri Tajikistan Qohir Rasulzoda, serta mantan Presiden Hungaria Janos Ader sebagai utusan khusus. (Kemenparekraf, 2024)

Dalam pembukaan acara, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memaknai tema "Water for Shared Prosperity” (Air bagi Kemakmuran Bersama) yang diusung World Water Forum 2024 itu menjadi beberapa prinsip dasar. Yaitu, menghindari persaingan dan mendorong pemerataan; mengedepankan kerja sama inklusif termasuk penggunaan teknologi dan pembiayaan inovatif; serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama. Menurut Presiden, ketiga hal ini hanya bisa terwujud dengan sebuah kata kunci, yaitu kolaborasi. (SDA KemenPUPR, 2024).

World Water Forum adalah forum internasional sektor air yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dunia. Event ini diadakan oleh World Water Council (WWC) atau Dewan Air Dunia. Dengan kata lain, World Water Forum menjadi pertemuan internasional terbesar yang membahas tentang isu-isu air secara global. Khususnya membahas sekaligus merumuskan kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia.

Pertama kali World Water Forum digelar pada 1997. Saat itu Kota Marrakesh, Maroko, terpilih menjadi tuan rumah (host country) untuk pertama kalinya. Berikutnya dilaksanakan di Den Haag, Belanda (2000), Jepang (2003), Meksiko (2006), Istanbul, Turki (2009), Marseille, Prancis (2012), Korea Selatan (2015), Brazil (2018), Senegal (2022), dan terakhir, Bali, Indonesia (2024). Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang dipercaya menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10. (Kemenparekraf, 2024)

Gambar 2 - Kota dan negara penyelenggara KTT World Water Forum sejak 1997. Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah KTT World Water Forum ke-10 pada 18-4 Mei 2024 (Dok. World Water Forum, 2024)

 

Event ini bukan sekadar konferensi tingkat tinggi: melainkan juga mencakup fase persiapan selama tiga tahun (fase persiapan), gelaran acara selama satu minggu (fase acara), dan presentasi hasil (fase sintesis) dengan dukungan berkelanjutan untuk aksi kolektif. KTT World Water Forum biasanya dihadiri oleh para kepala negara, pimpinan organisasi internasional, pejabat tinggi pemerintah, pakar/ahli, cendekiawan, wirausahawan, dan ekonom dari seluruh dunia akan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik mengenai berbagai hal dan topik yang berhubungan dengan air. (World Water Forum, 2024).

Hasil KTT World Water Forum ke-10: Deklarasi Menteri Masukkan Compendium Hasil dan Tindakan Konkret

Gambar 3 - Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono berpegangan tangan dengan Deputy Minister of Water Arab Saudi Abdulaziz Alshaibani dan Presiden World Water Council Loic Fauchon (Media Center World Water Forum 2024)

 

KTT World Water Forum ke-10 di Bali menghasilkan kesepakatan bersejarah dan dinilai sebagai kemenangan diplomasi (diplomatic victory) karena memberikan hasil konkret dan arah jelas di tengah tantangan global. Pertama kalinya dalam sejarah World Water Forum, Deklarasi Menteri memasukkan Compendium of Concrete Deliverables and Actions, atau Ringkasan Hasil-Hasil dan Tindakan, yang mencakup 113 proyek air dan sanitasi senilai USD9,4 miliar dengan 33 negara dan 53 organisasi internasional sebagai pendukung, donor, serta penerima manfaat air dan sanitasi. (Metrotvnews, 2024)

Terdapat 16 poin kesepakatan dalam Deklarasi Menteri (Ministerial Declaration). Namun, tiga poin yang dinilai paling penting adalah sebagai berikut:

  1. Pembentukan Center of Excellence on water and climate, atau Pusat Keunggulan ketahanan air dan iklim bidang air, di kawasan Asia-Pasifik
  2. Usulan “Hari Danau Sedunia” atau World Lake Day, untuk menyoroti peran danau alami dan buatan sebagai sumber daya air yang signifikan dan berkontribusi terhadap ketersediaan dan aksesibilitas air.
  3. Mengangkat dan mendorong isu pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada negara kepulauan dan pulau-pulau kecil. (CNN Indonesia, 2024; World Water Forum, 2024)

KTT World Water Forum ke-10 ditutup oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada Jumat, 24 Mei 2024. Menurut Menteri PUPR, terkait 113 proyek yang tercantum dalam Compendium of Concrete Deliverables, untuk Indonesia antara lain terdapat proyek percepatan penyediaan air minum bagi 3 juta rumah tangga dan proyek pengelolaan air limbah domestik bagi 300.000 rumah tangga. (PUPR, 2024).

 

Referensi:

  1. SDA Kementerian PUPR (2024): Presiden Jokowi Resmi Buka World Water Forum ke-10, Banggakan Sistem Irigasi Subak sebagai Kearifan Lokal Indonesia, diperoleh melalui situs internet: https://sda.pu.go.id/berita/view/presiden_jokowi_resmi_buka_world_water_forum_ke-10_banggakan_sistem_irigasi_subak_sebagai_kearifan_lokal_indonesia_
  2. Kemenparekraf (2024): Persiapan World Water Forum 2024, Mengapa Penting bagi Pariwisata Indonesia?, diperoleh melalui situs internet: https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/persiapan-world-water-forum-2024-mengapa-penting-bagi-pariwisata-indonesia
  3. World Water Forum: Overview, diperoleh melalui situs internet: https://worldwaterforum.org/overview
  4. Bisnis.com (2024): Ministerial Meeting World Water Forum Hasilkan 3 Kesepakatan, Ini Perinciannya, diperoleh melalui situs internet: https://ekonomi.bisnis.com/read/20240521/45/1767302/ministerial-meeting-world-water-forum-hasilkan-3-kesepakatan-ini-perinciannya
  5. Kemenparekraf (2024): Siaran Pers World Water Forum 2024: World Water Forum ke-10 Resmi Ditutup, Indonesia Mendapat Apresiasi, diperoleh melalui situs internet: https://kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-world-water-forum-2024-world-water-forum-ke-10-resmi-ditutup-indonesia-mendapat-apresiasi
  6. MetroTVnews (2024): World Water Forum ke-10 Resmi Ditutup, Indonesia Mendapat Apresiasi, diperoleh melalui situs internet: https://www.metrotvnews.com/read/N9nCnYnn-world-water-forum-ke-10-resmi-ditutup-indonesia-mendapat-apresiasi
  7. CNN Indonesia, 2024: Apa Hasil dari World Water Forum ke-10?, diperoleh melalui situs internet: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240526053304-199-1101990/apa-hasil-dari-world-water-forum-ke-10
  8. PUPR (2024): Penutupan 10th World Water Forum, Indonesia Luncurkan Bali Youth Water Prize, diperoleh melalui situs internet: https://sahabat.pu.go.id/eppid/Page/kilas_berita/4366/RILIS_PUPR

 

Kredit Foto:

  1. SDA Kementerian PUPR: Presiden Jokowi Resmi Buka World Water Forum ke-10, Banggakan Sistem Irigasi Subak sebagai Kearifan Lokal Indonesia (2024), diperoleh melalui situs internet: https://sda.pu.go.id/berita/view/presiden_jokowi_resmi_buka_world_water_forum_ke-10_banggakan_sistem_irigasi_subak_sebagai_kearifan_lokal_indonesia_
  2. World Water Forum (2024), diperoleh melalui situs internet: https://worldwaterforum.org/overview
  3. Kemenparekraf (2024): Siaran Pers World Water Forum 2024: World Water Forum ke-10 Resmi Ditutup, Indonesia Mendapat Apresiasi, diperoleh melalui situs internet: https://kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-world-water-forum-2024-world-water-forum-ke-10-resmi-ditutup-indonesia-mendapat-apresiasi

Ditulis Oleh:

Nina Firstavina (Communication Assistant RMAC-2 NUWSP)


 

Indonesia Successfully Hosts the World Water Forum

Figure 1 - President Joko Widodo officially opened the 10th High Level Conference of World Water Forum (Doc. SDA KemenPUPR, 2024)

 

Indonesia successfully hosted the 10th World Water Forum High Level Conference (KTT) which was held at the Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), on 18-24 May 2024. This event presented 278 discussion sessions and 254 booths in fair and expo. It was known that 64,000 people from 106 countries participated in the event, including ministers, high-ranking officials, international organization officials at ministerial level, and members of parliament from various countries. Also present were heads of state: Indonesian President Joko Widodo, Fiji President Wiliame Maivalili Katonivere, Sri Lankan President Ranil Wickremesinghe, Moroccan Prime Minister Aziz Akhannouch, Tajikistan Prime Minister Qohir Rasulzoda, and former Hungarian President Janos Ader as special envoy. (Kemenparekraf, 2024)

In opening the event, President Joko Widodo interpreted the theme "Water for Shared Prosperity" promoted by the World Water Forum 2024 into several basic principles. They are: avoiding competition and encouraging equality; prioritizing inclusive cooperation including the use of technology and innovative financing; and supporting peace and shared prosperity. According to the President, these three things can only be realized with single keyword known as: collaboration. (SDA KemenPUPR, 2024).

World Water Forum is an international water sector forum involving various world stakeholders. This event is held by the World Water Council (WWC). In other words, the World Water Forum is the largest international meeting to discuss water issues globally. In particular, discussing and formulating world water and sanitation management policies.

The first World Water Forum held was in 1997. At that time, the city of Marrakesh, Morocco, was chosen to be the host country for the first time. Next, it was held in The Hague, Netherlands (2000), then Japan (2003), Mexico (2006), Istanbul, Turkey (2009), Marseille, France (2012), South Korea (2015), Brazil (2018), Senegal (2022), and finally Bali, Indonesia (2024). Indonesia is the first country in Southeast Asia to be trusted to host the 10th World Water Forum. (Kemenparekraf, 2024)

Figure 2 - The cities and countries that have hosted the World Water Forum Summit since 1997. Indonesia will become the first Southeast Asian country to host the 10th World Water Forum Summit, scheduled for May 18-24, 2024 (Doc. World Water Forum, 2024)

 

This event is not just a high-level conference: it also includes a three-year preparation phase (preparation phase), a week-long event (event phase), and presentation of results (synthesis phase) with ongoing support for collective action. The World Water Forum Summit is usually attended by heads of state, heads of international organizations, high-ranking government officials, experts/experts, scholars, entrepreneurs and economists from all over the world who will share knowledge, experiences and practices on various matters and topics related to water. (World Water Forum, 2024).

 

Results of the 10th World Water Forum Summit: Ministerial Declaration Includes Compendium of Results and Concrete Actions

Figure 3 - Minister of Public Works and Housing, Basuki Hadimuljono, shakes hands with the Deputy Minister of Water of Saudi Arabia, Abdulaziz Alshaibani, and the President of the World Water Council, Loic Fauchon​​​​​​​. (Media Center World Water Forum 2024)

  

The 10th World Water Forum Summit in Bali resulted in a historic agreement and was considered a diplomatic victory since it provided concrete results and clear direction in the midst of global challenges. For the first time in the history of the World Water Forum, the Ministerial Declaration included a Compendium of Concrete Deliverables and Actions, or Summary of Results and Actions, covering 113 water and sanitation projects worth USD 9.4 billion with 33 countries and 53 international organizations as supporters, donors, as well as water and sanitation beneficiaries. (Metrotvnews, 2024)

There are 16 points of agreement in the Ministerial Declaration. However, the three points that are considered the most important are as follows:

  1. Establishment of a Center of Excellence on water and climate, or Center of Excellence for water security and climate in the water sector, in the Asia-Pacific region
  2. The proposal of “World Lake Day”, to highlight the role of natural and artificial lakes as significant water resources and contributing to water availability and accessibility.
  3. Raising and encouraging the issue of integrated water resources management in archipelagic countries and small islands. (CNN Indonesia, 2024; World Water Forum, 2024)

The 10th World Water Forum Summit was closed by the Minister of Public Works and Housings Basuki Hadimuljono on Friday, May 24 2024. According to the Minister of PUPR, regarding the 113 projects listed in the Compendium of Concrete Deliverables, for Indonesia there are, among others, projects to accelerate the supply drinking water for 3 million households and domestic wastewater management projects for 300,000 households. (PUPR, 2024).

 

References:

  1. SDA Kementerian PUPR (2024): Presiden Jokowi Resmi Buka World Water Forum ke-10, Banggakan Sistem Irigasi Subak sebagai Kearifan Lokal Indonesia, obtained via the internet site: https://sda.pu.go.id/berita/view/presiden_jokowi_resmi_buka_world_water_forum_ke-10_banggakan_sistem_irigasi_subak_sebagai_kearifan_lokal_indonesia_
  2. Kemenparekraf (2024): Persiapan World Water Forum 2024, Mengapa Penting bagi Pariwisata Indonesia?, obtained via the internet site: https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/persiapan-world-water-forum-2024-mengapa-penting-bagi-pariwisata-indonesia
  3. World Water Forum: Overview, obtained via the internet site: https://worldwaterforum.org/overview
  4. Bisnis.com (2024): Ministerial Meeting World Water Forum Hasilkan 3 Kesepakatan, Ini Perinciannya, obtained via the internet site: https://ekonomi.bisnis.com/read/20240521/45/1767302/ministerial-meeting-world-water-forum-hasilkan-3-kesepakatan-ini-perinciannya
  5. Kemenparekraf (2024): Siaran Pers World Water Forum 2024: World Water Forum ke-10 Resmi Ditutup, Indonesia Mendapat Apresiasi, obtained via the internet site: https://kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-world-water-forum-2024-world-water-forum-ke-10-resmi-ditutup-indonesia-mendapat-apresiasi
  6. MetroTVnews (2024): World Water Forum ke-10 Resmi Ditutup, Indonesia Mendapat Apresiasi, obtained via the internet site: https://www.metrotvnews.com/read/N9nCnYnn-world-water-forum-ke-10-resmi-ditutup-indonesia-mendapat-apresiasi
  7. CNN Indonesia, 2024: Apa Hasil dari World Water Forum ke-10?, obtained via the internet site: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240526053304-199-1101990/apa-hasil-dari-world-water-forum-ke-10
  8. PUPR (2024): Penutupan 10th World Water Forum, Indonesia Luncurkan Bali Youth Water Prize, obtained via the internet site: https://sahabat.pu.go.id/eppid/Page/kilas_berita/4366/RILIS_PUPR

 

Photo Credits:

  1. SDA Kementerian PUPR: Presiden Jokowi Resmi Buka World Water Forum ke-10, Banggakan Sistem Irigasi Subak sebagai Kearifan Lokal Indonesia (2024), obtained via the internet site: https://sda.pu.go.id/berita/view/presiden_jokowi_resmi_buka_world_water_forum_ke-10_banggakan_sistem_irigasi_subak_sebagai_kearifan_lokal_indonesia_
  2. World Water Forum (2024), obtained via the internet site: https://worldwaterforum.org/overview
  3. Kemenparekraf (2024): Siaran Pers World Water Forum 2024: World Water Forum ke-10 Resmi Ditutup, Indonesia Mendapat Apresiasi, obtained via the internet site: https://kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-world-water-forum-2024-world-water-forum-ke-10-resmi-ditutup-indonesia-mendapat-apresiasi

 

Written and Translated By:

Nina Firstavina (Communication Assistant RMAC-2 NUWSP)

Sejauh Mana Indonesia Sediakan Air Keran Aman Siap Minum?

Available in English

56/B-NUWSP/Mei/2024

Air merupakan kebutuhan penting dalam melakukan aktivitas sehari-hari bagi setiap individu. Sebut saja, untuk minum, mandi, memasak, membersihkan peralatan, dan sebagainya. Untuk diminum, air bersih saja tidak cukup. Air juga harus memenuhi standar khusus, seperti tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, tidak mengandung bakteri patogen, sesuai SNI 01-3553-2006 dan Permenkes RI no. 907/Menkes/SK/VII/2022. (Nazava, 2023)

Di sisi lain, Indonesia bersiap diri dengan layanan air keran aman siap minum. Sayangnya, hasil Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) Tahun 2020 menyatakan bahwa akses kualitas air minum aman baru sebesar 11,9%. Sementara, 40,8% masyarakat menggunakan sarana air minum yang bersumber dari air tanah (selain sarana air minum perpipaan dan depot air minum). Selain itu sebanyak 14,8% rumah tangga di Indonesia menggunakan sumur gali untuk keperluan minum dengan tingkat risiko cemaran tinggi dan amat tinggi. (Kemenkes RI, 2022).

Di sisi lain, berdasarkan data Environmental Performance Index (EPI) 2022, kualitas sanitasi dan air minum Indonesia hanya mengumpulkan skor 28,2 dan berada di urutan 164 dari total 180 negara. Sementara itu, negara-negara ASEAN lainnya, seperti Singapura berada di urutan 44 dengan skor 50,9, Brunei Darussalam di urutan 71 dengan skor 45,6, Thailand di urutan 108 dengan skor 38,1, dan Malaysia di urutan 130 dengan skor 35 (EPI, 2022).

 

Menurut Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Mego Pinandito, dilihat dari kondisi geografisnya, sejumlah daerah di Indonesia memang memiliki sumber air dengan kuantitas dan kualitas yang baik, seperti sumber air yang berasal dari kebanyakan daerah perdesaan. Sedangkan daerah perkotaan, akses sanitasi dan air minum layaknya, dinilai tidak bagus. (Katadata, 2024).

Begitu pula dengan akses layanan air minum. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, belum semua masyarakat bisa mengakses pelayanan dasar untuk kebutuhan air minum sehari-hari. BPS mengkategorikan pelayanan dasar menjadi tiga bagian, yakni layanan air minum, sanitasi dasar, dan fasilitas penyehatan dasar. Di antara ketiga kategori itu, akses pada layanan air minum yang paling sedikit didapatkan masyarakat, yakni di bawah 50%. Pada 2018, proporsinya hanya 42,22%, pada 2021 menjadi 43,81%, sedangkan pada 2022 proporsinya menjadi 44,94%. (Databoks, 2024; BPS, 2022).

Gambar 1 - Grafik Proporsi Rumah Tangga di Indonesia dengan Akses terhadap Pelayanan Dasar periode 2018-2022 (Databoks, 2024)

 

Namun demikian, sejumlah daerah di Indonesia ternyata berhasil menyediakan layanan air keran siap minum.

Sebut saja, Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta, yang bulan lalu baru saja memperkenalkan sistem baru yang dinamakan Kran Air Siap Minum (KASM). Mengutip berita website PDAM Kabupaten Sleman per 5 April 2023, air yang keluar dari KASM merupakan air bersih, sehat, dan siap konsumsi, karena sudah melalui proses sterilisasi dan remineralisasi, bahkan sudah lulus uji laboratorium, sehingga air aman untuk langsung dikonsumsi. (PDAM Sleman, 2024)

Gambar 2 - Peresmian fasilitas KASM di Masjid Agung Kauman (Dok. Perumda Air Minum Kebumen, 2023)

 

Di lokasi lain, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, telah tersedia pula KASM di beberapa titik strategis, seperti halaman Masjid Agung Kauman dan area Pasar Tumenggungan. Keran air siap minum yang dipasang memiliki standar kualitas air minum dan dapat langsung diminum, sudah lolos uji kualitas laboratorium pemerintah yang terakreditasi penuh, sehingga dipastikan higienis dan memiliki kualitas yang baik, jadi masyarakat Kebumen bisa langsung meminum air dari KASM. (Perumda Air Minum Kebumen, 2023).

Di mana lagi ada fasilitas air aman siap minum di Indonesia?

Gambar 3 - Fasilitas Air Keran (Tap Water) di Bandara Soekarno-Hatta Terminal 2 (Angkasa Pura, 2024)

Antara lain, di Tangerang, tepatnya di Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta. Di Jakarta cukup banyak, antara lain, Masjid Baiturrohman dan Kantor Kelurahan Pondok Kelapa di Duren Sawit, Jakarta Timur, serta di Kantor Wali Kota Jakarta Utara. Untuk wilayah Bogor, di Kantor PDAM Bogor, Kantor Pemda Bogor, Kompleks Perumahan Pakuan Bogor, Kebun Raya Bogor, dan Taman Sempur. Sedangkan daerah Jawa Barat ada di Taman Sri Baduga, Situ Buleud di Purwakarta, serta Taman Balai Kota Jalan Wastukancana, Bandung. (Bobo, 2017)

Sementara itu di Semarang, fasilitas air keran siap minum berstandar tinggi sudah tersedia di  Taman Pandanaran, kompleks Taman Indonesia Kaya, Lapangan Pancasila Simpang Lima. (Kompas, 2019).

Di Kota Surabaya, Jawa Timur, juga menyediakan 30 titik KASM (2018) di fasilitas publik, seperti taman, perkantoran, rusun, terminal, sekolah, hingga tempat ibadah. Salah satu instalasi KASM berada di Taman Bungkul, Taman Mundu, Air diolah secara khusus melalui penjernihan yang maksimal melalui proses membran filter dan ultra violet. (Tribunnews, 2019).

Tidak hanya itu, Kota Malang berhasil menyediakan air minum aman berskala kota. Dalam hal ini luas cakupan Zona Air Minum prima (ZAMP) di Kota Malang berada di 160 titik kran air yang tersebar di ruang publik. Menurut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu, pembangunan ZAMP ini menjadikan Kota Malang tidak kalah dengan kota-kota di Eropa yang mampu menghadirkan akses air gratis bagi masyarakatnya di ruang publik. (Pemerintah Kota Malang, 2023).

Dengan begitu, Pemerintah Indonesia memang terus berupaya keras memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, salah satunya penyediaan air minum, hingga 100% pada 2030. Apalagi mengingat bahwa penyediaan air minum aman merupakan salah satu perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Goal 6: Clean Water and Sanitation. Semoga ke depannya semakin banyak terbangun fasilitas air minum aman agar dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat, serta lebih lanjut meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia.

 

Referensi:

  1. Nazava (2023): Standar Air Berdasarkan Peraturan Pemerintah, diperoleh melalui situs internet: https://www.nazava.com/blog/standar-air-berdasarkan-peraturan-pemerintah/
  2. Sehat Negeriku Kemkes RI (2022): Pemerintah Targetkan 2020-2024 Masyarakat Indonesia Akses Air Minum Layak 100%, diperoleh melalui situs internet: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220322/5939554/pemerintah-targetkan-2020-2024-masyarakat-indonesia-akses-air-minum-layak-100/
  3. EPI (2022): 2022 EPI Results, diperoleh melalui situs internet: https://epi.yale.edu/epi-results/2022/component/epi
  4. Katadata (2024): BRIN Ungkap Penyebab Sanitasi Air Minum RI Terendah Ketiga di ASEAN, diperoleh melalui situs internet: https://katadata.co.id/ekonomi-hijau/ekonomi-sirkular/65f17fd9cd6f0/brin-ungkap-penyebab-sanitasi-air-minum-ri-terendah-ketiga-di-asean
  5. Databoks (2024): Banyak Rumah Tangga Indonesia yang Belum Bisa Akses Pelayanan Dasar, diperoleh melalui situs internet: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/01/15/banyak-rumah-tangga-indonesia-yang-belum-bisa-akses-pelayanan-dasar
  6. BPS (2022): Proporsi rumah tangga dengan akses terhadap pelayanan dasar menurut provinsi (Persen), 2021-2022, diperoleh melalui situs internet: https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjAxNiMy/proporsi-rumah-tangga-dengan-akses-terhadap-pelayanan-dasar-menurut-provinsi.html
  7. PDAM Sleman (2024): Kran Air Siap Minum PDAM Tirta Sembada Sleman, diperoleh melalui situs internet: https://pdamsleman.co.id/berita/kran-air-siap-minum-pdam-tirta-sembada-sleman
  8. Perumda Air Minum Kebumen (2023): Kran Air Siap Minum PDAM Tirta Bumi Sentosa Kebumen, Kini Tersedia di Masjid Agung Kauman, diperoleh melalui situs internet: https://perumdaairminum-kebumen.com/kran-air-siap-minum-pdam-tirta-bumi-sentosa-kebumen-kini-tersedia-di-masjid-agung-kauman/
  9. Bobo ID (2017): Air Keran Siap Minum Juga Ada di Indonesia, Lo!, diperoleh melalui situs internet: https://bobo.grid.id/read/08678207/air-keran-siap-minum-juga-ada-di-indonesia-lo
  10. Kompas (2019): Keran Air Siap Minum Kini Tersedia di Taman-taman Kota di Semarang, diperoleh melalui situs internet: https://regional.kompas.com/read/2019/02/20/10172961/keran-air-siap-minum-kini-tersedia-di-taman-taman-kota-di-semarang#google_vignette
  11. Tribunnews (2019):  Keran Air Siap Minum bagi Pengunjung Taman di Surabaya, Ajak Masyarakat Lebih Peduli Lingkungan, diperoleh melalui internet: https://surabaya.tribunnews.com/2019/07/30/keran-air-siap-minum-bagi-pengunjung-taman-di-surabaya-ajak-masyarakat-lebih-peduli-lingkungan
  12. Pemerintah Kota Malang (2023): Peringati Hari Air Sedunia, Kota Malang Perluas Cakupan ZAMP, diperoleh melalui internet: https://malangkota.go.id/2023/03/19/peringati-hari-air-sedunia-kota-malang-perluas-cakupan-zamp/

 

Kredit Foto:

  1. Detik Properti (2023), diperoleh melalui situs internet: https://www.detik.com/properti/tips-dan-panduan/d-7099816/hati-hati-air-sumur-tercemar-tinja-ini-ciri-ciri-yang-aman-dikonsumsi
  2. Perumda Air Minum Kebumen (2023), diperoleh melalui situs internet: https://perumdaairminum-kebumen.com/kran-air-siap-minum-pdam-tirta-bumi-sentosa-kebumen-kini-tersedia-di-masjid-agung-kauman/
  3. Angkasa Pura II (2024): Fasilitas Bandara, diperoleh melalui situs internet: https://soekarnohatta-airport.co.id/jelajahi_map/3?keyword=&terminal_id=0&subCategoryId=83

 

Ditulis oleh:

Nina Firstavina (Communication Assistant RMAC-2 NUWSP)


How Ready is Indonesia to Provide Safe-to-drink Tap Water?

Water is an important matter in carrying out daily activities for every individual. Be it for drinking, bathing, cooking, cleaning equipment, and so on. For drinking, clean water is not enough. Water must also meet certain standards, such as odorless, tasteless, colorless, and not containing pathogenic bacteria, in accordance with SNI 01-3553-2006 and Indonesian Minister of Health Regulation no. 907/Menkes/SK/VII/2022. (Nazava, 2023)

On the other hand, Indonesia is preparing itself with safe, ready-to-drink tap water services. Alas, the results of the 2020 Household Drinking Water Quality Study (SKAMRT) stated that access to safe drinking water quality was only 11.9%. Meanwhile, 40.8% of people use drinking water facilities sourced from groundwater (apart from piped drinking water facilities and drinking water depots). Moreover, 14.8% of households in Indonesia use dug wells for drinking purposes, with a very high risk of contamination. (Ministry of Health, 2022).

Based on data of Environmental Performance Index (EPI) 2022, sanitation and drinking water quality in Indonesia only achieved EPI score of 28,2, and sit at rank 164 out of 180 countries. Meanwhile, other ASEAN countries, such as Singapore "reigned" at rank 44 with EPI score of 50.9, Brunei Darussalam at rank 71 with EPI score of 45.6, Thailand at rank 108 with EPI score of 38.1, and Malaysia at rank 130 with EPI score of 35 (EPI, 2022). 

According to Deputy for Development Policy at the National Research and Innovation Agency (BRIN) Mego Pinandito, considering the geographical conditions, a number of regions in Indonesia do have water sources which good quantity and quality, such as water sources originating from most rural areas. Meanwhile, in urban areas, access to sanitation and drinking water considered inadequate. (Katadata, 2024).

So does access to drinking water services. Data from Central Statistics Agency (BPS) shows not all people able to access the basic services of their daily drinking water needs. BPS categorizes the basic services into three parts: drinking water services, basic sanitation, and basic health facilities. Among these categories, the community has the least access to drinking water services, that is below 50%. In 2018, its proportion was only 42.22%, in 2021 became 43.81%, while in 2022 the proportion was 44.94%. (Databoks, 2024; BPS, 2022).

Figure 1 - Chart: Indonesian Household Proportion with basic services access in 2018-2022 (Databoks, 2024)

Even so, many regions in Indonesia have succeeded in providing ready-to-drink tap water services.

For example, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta Province, which just introduced a new system called Ready-to-Drink Water Faucets (KASM). Quoting news from the PDAM Sleman Regency website per April 5, 2024, the water from KASM is clean, healthy, and ready for consumption, because it has gone through a sterilization and remineralization process, and has even passed laboratory tests, so the water is safe for direct consumption. (PDAM Sleman, 2024)

Figure 2 - The launching of KASM facilities at Kauman Grand Mosque (Perumda Air Minum Kebumen, 2023)

 

In another location, Kebumen Regency, Central Java Province, KASM also available at several strategic points, such as the courtyard of the Kauman Great Mosque and the Tumenggungan Market area. The ready-to-drink water tap installed there has high quality standards drinking water and can be drunk directly, it has passed the quality test of a fully accredited government laboratory, so it is guaranteed to be hygienic and of good quality, so the people of Kebumen can drink water directly from KASM. (Perumda Kebumen Drinking Water, 2023).

Where else are there safe, ready-to-drink water facilities in Indonesia?

Figure 3 - Tap Water facility at Terminal 2 Soekarno-Hatta Airport (Angkasa Pura, 2024)

 

The same tap water services also can be seen in Tangerang, specifically at Terminal 1, Terminal 2 and Terminal 3 Ultimate of Soekarno-Hatta Airport. In Jakarta there are quite a lot spots, including the Baiturrohman Mosque and the Pondok Kelapa Office in Duren Sawit, East Jakarta, as well as the North Jakarta Mayor's Office. For Bogor area, they can be found at the Bogor PDAM Office, Bogor Regional Government Office, Bogor Pakuan Housing Complex, Bogor Botanical Gardens and Sempur Park. In West Java area, they can be found in Sri Baduga Park, Situ Buleud in Purwakarta, and City Hall Park on Jalan Wastukancana, Bandung. (Bobo, 2017)

Meanwhile in Semarang, high standard ready-to-drink tap water facilities are available at Pandanaran Park, Taman Indonesia Kaya complex, Simpang Lima Pancasila Square. (Kompas, 2019).

In Surabaya, East Java, around 30 KASM spots (2018) are also provided in public facilities, such as parks, offices, flat houses, terminals, schools and places of worship. One of the KASM installations can be found in Taman Bungkul, Taman Mundu. The water is specially treated through maximum purification through membrane filter and ultra violet processes. (Tribunnews, 2019).

Not only that, Malang has succeeded in providing safe drinking water on a city scale. In this case, the coverage area of ​​the Prime Drinking Water Zone (ZAMP) in Malang is at 160 tap water spots spread across public spaces. According to the Director General of Disease Prevention and Control (P2P) of the Ministry of Health Maxi Rein Rondonuwu, the construction of ZAMP makes Malang City similar to European cities, which are able to provide free access to water for its people in public places. (Malang City Government, 2023).

Therefore, Indonesian Government continues to strive hard to meet people's basic needs, one of them is the provision of drinking water, expected to be 100% by 2030. Especially considering that the provision of safe drinking water is one of the embodiments of the Sustainable Development Goals (SDGs), especially Goal 6: Clean Water and Sanitation. Hopefully in the future more and more safe drinking water facilities will be built so that they can be easily accessed by the public, and further, to improve the health and welfare of all Indonesians.

References:
1.    Nazava (2023): Standar Air Berdasarkan Peraturan Pemerintah, diperoleh melalui situs internet: https://www.nazava.com/blog/standar-air-berdasarkan-peraturan-pemerintah/ 
2.    Sehat Negeriku Kemkes RI (2022): Pemerintah Targetkan 2020-2024 Masyarakat Indonesia Akses Air Minum Layak 100%, diperoleh melalui situs internet: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220322/5939554/pemerintah-targetkan-2020-2024-masyarakat-indonesia-akses-air-minum-layak-100/ 
3.    EPI (2022): 2022 EPI Results, diperoleh melalui situs internet: https://epi.yale.edu/epi-results/2022/component/epi 
4.    Katadata (2024): BRIN Ungkap Penyebab Sanitasi Air Minum RI Terendah Ketiga di ASEAN, diperoleh melalui situs internet: https://katadata.co.id/ekonomi-hijau/ekonomi-sirkular/65f17fd9cd6f0/brin-ungkap-penyebab-sanitasi-air-minum-ri-terendah-ketiga-di-asean 
5.    Databoks (2024): Banyak Rumah Tangga Indonesia yang Belum Bisa Akses Pelayanan Dasar, diperoleh melalui situs internet: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/01/15/banyak-rumah-tangga-indonesia-yang-belum-bisa-akses-pelayanan-dasar
6.    BPS (2022): Proporsi rumah tangga dengan akses terhadap pelayanan dasar menurut provinsi (Persen), 2021-2022, diperoleh melalui situs internet: https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjAxNiMy/proporsi-rumah-tangga-dengan-akses-terhadap-pelayanan-dasar-menurut-provinsi.html
7.    PDAM Sleman (2024): Kran Air Siap Minum PDAM Tirta Sembada Sleman, diperoleh melalui situs internet: https://pdamsleman.co.id/berita/kran-air-siap-minum-pdam-tirta-sembada-sleman 
8.    Perumda Air Minum Kebumen (2023): Kran Air Siap Minum PDAM Tirta Bumi Sentosa Kebumen, Kini Tersedia di Masjid Agung Kauman, diperoleh melalui situs internet: https://perumdaairminum-kebumen.com/kran-air-siap-minum-pdam-tirta-bumi-sentosa-kebumen-kini-tersedia-di-masjid-agung-kauman/
9.    Bobo ID (2017): Air Keran Siap Minum Juga Ada di Indonesia, Lo!, diperoleh melalui situs internet: https://bobo.grid.id/read/08678207/air-keran-siap-minum-juga-ada-di-indonesia-lo
10.    Kompas (2019): Keran Air Siap Minum Kini Tersedia di Taman-taman Kota di Semarang, diperoleh melalui situs internet: https://regional.kompas.com/read/2019/02/20/10172961/keran-air-siap-minum-kini-tersedia-di-taman-taman-kota-di-semarang
11.    Tribunnews (2019):  Keran Air Siap Minum bagi Pengunjung Taman di Surabaya, Ajak Masyarakat Lebih Peduli Lingkungan, diperoleh melalui internet: https://surabaya.tribunnews.com/2019/07/30/keran-air-siap-minum-bagi-pengunjung-taman-di-surabaya-ajak-masyarakat-lebih-peduli-lingkungan
12.    Pemerintah Kota Malang (2023): Peringati Hari Air Sedunia, Kota Malang Perluas Cakupan ZAMP, diperoleh melalui internet: https://malangkota.go.id/2023/03/19/peringati-hari-air-sedunia-kota-malang-perluas-cakupan-zamp/

Photo Credits:
1.    Detik Properti (2023), diperoleh melalui situs internet: https://www.detik.com/properti/tips-dan-panduan/d-7099816/hati-hati-air-sumur-tercemar-tinja-ini-ciri-ciri-yang-aman-dikonsumsi
2.    Perumda Air Minum Kebumen (2023), diperoleh melalui situs internet: https://perumdaairminum-kebumen.com/kran-air-siap-minum-pdam-tirta-bumi-sentosa-kebumen-kini-tersedia-di-masjid-agung-kauman/
3.    Angkasa Pura II (2024): Fasilitas Bandara, diperoleh melalui situs internet: https://soekarnohatta-airport.co.id/jelajahi_map/3?keyword=&terminal_id=0&subCategoryId=83

 

Written and translated by:

Nina Firstavina (Communication Assistant RMAC-2 NUWSP)

 

#nuwsp #waterdirectorate #ciptakarya #watersupply

#EPI #performance #bumdam #bumdairminum #drinkingwater #drinkingwateraccess #cleanwater #cleanwateraccess #tapwater

Peran NUWSP dalam Menurunkan NRW (Non-Revenue Water) di Kabupaten Aceh Barat Daya

44/A-NUWSP/Desember/2023

 

Program NUWSP merupakan bagian dari kerangka National Urban Water Supply (NUWAS), yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan air minum jaringan perpipaan bagi masyarakat di daerah perkotaan. Program ini juga dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja Pemda serta PDAM dalam memberikan pelayanan di bidang air minum. NUWSP dilaksanakan di beberapa daerah, termasuk di antaranya Kabupaten Aceh Barat Daya.

Pelayanan air minum di Kabupaten Aceh Barat Daya dilakukan oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Abdya. Setelah ditetapkan melalui Qanun Kabupaten Aceh Barat Daya Nomor 3 Tahun 2022, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini mengalami perubahan nama dari PDAM Gunong Kila menjadi Perumdam Tirta Abdya. Sejak didirikan pada tahun 2017, perusahaan ini belum bisa melayani penyediaan air minum untuk masyarakat secara optimal.

Dalam perjalanannya, Perumdam Tirta Abdya menemui banyak kendala pada kegiatan operasionalnya, salah satunya menyangkut aset. Sebagian besar aset yang dimiliki berada dalam kondisi yang rusak sehingga memerlukan perawatan dan penggantian. Sejak dibangun hingga saat ini, aset-aset yang dimiliki belum mendapatkan pemeliharaan yang memadai. Hal ini menjadi tantangan berat bagi Perumdam Tirta Abdya untuk dapat mengoptimalkan pelayanan saat Perumdam Tirta Abdya mulai beroperasi. Terdapat banyak infrastruktur yang perlu diperbaiki ataupun diganti, baik dari unit pengolahan, transmisi, dan distribusi. Selain itu, peningkatan sumber daya manusia pun harus dilakukan secara berkelanjutan guna mendukung peningkatan kinerja serta tercapainya perbaikan layanan air minum bagi masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya.

Sebagai Perumdam yang baru beroperasi pelayanannya sejak tahun 2017, buruknya kondisi infrastruktur/aset menjadi kendala yang menantang karena berakibat pada tingginya tingkat kehilangan air (NRW/Non-Revenue Water). Buku kinerja BUMD Air Minum mengungkapkan bahwa nilai NRW Perumdam Tirta Abdya pada tahun 2021 mencapai mencapai 86,23% (Kementerian PUPR, 2022). Hal ini tentu saja berimbas pada kualitas pelayanan yang diberikan. Untuk itu, pemerintah melalui NUWSP menyalurkan bantuan kepada Perumdam Tirta Abdya sebesar Rp 14 miliar. Bantuan ini diharapkan dapat membantu Perumdam Tirta Abdya menurunkan angka kehilangan air yang dimilikinya. Lebih jauh lagi, bantuan NUWSP mendorong optimalisasi SPAM IKK Blangpidie, peningkatan kinerja Perumdam Tirta Abdya, serta perbaikan layanan air minum di Kabupaten Aceh Barat Daya dengan terpenuhinya aspek 4K (kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan keterjangkauan).

Sebelum memperoleh bantuan, Perumdam Tirta Abdya melakukan penilaian kinerja secara mandiri menggunakan SAT (Self-Assessment Toolkit). Hasil SAT menunjukkan bahwa Perumdam Tirta Abdya masuk dalam kategori sakit dan Pemda Aceh Barat Daya memiliki kapasitas fiskal daerah yang rendah (kelompok 5) sehingga jenis bantuan yang didapatkan adalah Bantuan Stimulan. Bantuan tersebut digunakan untuk optimalisasi SPAM IKK Blangpidie dengan lingkup kegiatan yang berupa: (i) pengadaan dan pemasangan pipa jaringan distribusi utama (JDU), (ii) pengadaan dan pemasangan genset, (iii) pengadaan dan pemasangan magnetic flow meter, (iv) pengadaan dan pemasangan alat uji kualitas air, serta (v) pengadaan dan pemasangan pompa pembubuh bahan kimia.

Gambar 1. Kegiatan NUWSP di Kabupaten Aceh Barat Daya

Kegiatan konstruksi NUWSP di Kabupaten Aceh Barat Daya telah selesai dilaksanakan pada 22 Desember 2023. Meski dampak kegiatan NUWSP belum dapat dirasakan sepenuhnya karena baru saja selesai dibangun, infrastruktur yang terbangun diharapkan bisa mendorong penurunan tingkat kebocoran menjadi 42% pada tahun pertama, 37% pada tahun kedua, dan 32% pada tahun ketiga (Perumdam Tirta Abdya, 2022). Bila tingkat kebocoran menurun, angka kehilangan air (NRW) yang dimiliki oleh Perumdam Tirta Abdya pun akan menurun. Tak hanya itu, infrastruktur yang terbangun pun diharapkan mampu mendorong Perumdam Tirta Abdya dalam memenuhi tarif FCR (Full Cost Recovery). Perubahan-perubahan ini tentu membantu Perumdam Tirta Abdya untuk meningkatkan kinerjanya serta meningkatkan kualitas layanan air minum yang diberikan kepada masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya.

 

Sumber:

1. Dokumentasi NUWSP.

2. Dokumentasi Perumdam Tirta Abdya.

3. Kementerian PUPR (2022): Buku Kinerja BUMD Air Minum 2022.

4. Perumdam Tirta Abdya (2022): Studi Kelayakan Sederhana Optimalisasi SPAM Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya.

Kredit Foto:

Budhiman, Ilham (2021): 7 Cara Mengetahui Kebocoran Pipa Air Di Rumah Dengan Mudah. Bisa Kamu Cek Sendiri!, diperoleh melalui situs internet: https://berita.99.co/cara-mengetahui-kebocoran-pipa-air-di-rumah/.

 

Ditulis oleh:

Maulidul Rahman, S.T.

Risyad Mahathir, S.Ak.

Kondisi BUMD Air Minum di Indonesia dan Pengaruhnya Terhadap Akses Air Minum

43/B-NUWSP/Desember/2023

 

Setiap tahunnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR) melakukan penilaian terhadap kondisi BUMD Air Minum di Indonesia. Penilaian ini mencakup seluruh aspek, mulai dari aspek keuangan (bobot 25%), aspek pelayanan (bobot 25%), aspek operasional (bobot 35%), hingga aspek sumber daya manusia (bobot 15%) seperti terlihat pada gambar 1. Keempat aspek ini dievaluasi hingga menghasilkan nilai kinerja yang mengelompokkan BUMD Air Minum ke dalam 3 kategori, yaitu: sehat, kurang sehat dan sakit. Nantinya, seluruh penilaian ini dituangkan dalam Buku Kinerja BUMD Air Minum (Kementerian PUPR, 2022).

Gambar 1. Aspek dan indikator penilaian kinerja BUMD Air Minum (Kementerian PUPR, 2022)

Berdasarkan Buku Kinerja BUMD Air Minum 2022, sebanyak 60,93% dari total 389 BUMD yang dievaluasi kinerjanya masuk dalam kategori sehat. Sementara sisanya masuk dalam kategori kurang sehat (25,96%) dan sakit (13,11%). Bila dikuantifikasi, terdapat 237 BUMD Air Minum yang berkinerja sehat. Angka ini sudah meningkat dari tahun 2021, yang berjumlah 225 BUMD Air Minum. Kementerian PUPR menilai, peningkatan ini terindikasi dari adanya peningkatan pada keseluruhan aspek, seperti aspek keuangan (rasio kas, efektivitas penagihan); aspek pelayanan (kualitas air); aspek operasional (jam operasi layanan, tekanan air pelanggan, penggantian meter); serta aspek sumber daya manusia (rasio diklat pegawai, biaya diklat).

Gambar 2. Perbandingan kinerja BUMD Air Minum pada tahun 2021 dan 2022

Meski kondisi BUMD Air Minum di Indonesia sudah jauh lebih baik dari tahun sebelumnya, peningkatan ini perlu terus diupayakan hingga seluruh BUMD Air Minum memiliki kinerja yang baik. Ini menjadi hal yang penting demi terwujudnya universal akses air minum pada tahun 2024. Pasalnya, semakin baik kinerja BUMD Air Minum, semakin meningkat pula potensi pemanfaatan dana nonpublik untuk memenuhi target akses air minum. Hal ini membuka peluang bagi terpenuhinya kebutuhan dana untuk meningkatkan akses air minum di Indonesia.

Menurut Kementerian PUPR (2023), besarnya kebutuhan dana yang diperlukan untuk memenuhi target akses air minum yakni sebesar Rp 123,4 Triliun. Dana ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, termasuk dana publik (APBN, APBD, DAK) dan dana nonpublik. Baca selengkapnya di sini. Saat ini, dana publik yang telah dialokasikan hanya sebesar 32% dari total kebutuhan dana. Sementara 68% kebutuhan dana yang tersisa untuk memenuhi target akses air minum seharusnya dipenuhi dengan alternatif pembiayaan lain, termasuk dana nonpublik. Pemanfaatan dana nonpublik oleh BUMD Air Minum untuk pengembangan SPAM saat ini masih terbilang sedikit. Kementerian PUPR dalam Perumda Tirta Benteng (2021) mengestimasikan baru 10% BUMD Air Minum melakukannya.

Melalui National Urban Water Supply Project (NUWSP), pemerintah berupaya mendorong BUMD Air Minum untuk meningkatkan kinerjanya, baik melalui pengembangan infrastruktur air minum maupun pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Tak hanya itu, NUWSP pun menjadi media bagi pemerintah untuk memicu tumbuhnya inovasi pembiayaan infrastruktur air minum melalui pemberian insentif. Beberapa daerah yang berhasil mengakses dana nonpublik sebagai bentuk inovasi pembiayaan dan memperoleh insentif pada program Bantuan Pendamping NUWSP dapat dilihat pada gambar 3. Semoga dengan peningkatan kinerja BUMD Air Minum dan pemberian insentif melalui NUWSP, target air minum dapat terpenuhi dan masyarakat bisa mengakses layanan air minum dengan mudah.

Gambar 3. Peta sebaran penerima Bantuan Pendamping NUWSP (Kementerian PUPR, 2023)

 

Sumber:

1. Dokumentasi NUWSP.

2. Kementerian PUPR (2022): Buku Kinerja BUMD Air Minum 2022.

3. Kementerian PUPR (2022): Kinerja PDAM, diperoleh melalui situs internet: https://data.pu.go.id/dataset/kinerja-pdam.

4. Kementerian PUPR (2023): Kembangkan Pembiayaan Bidang Air Minum, Kementerian PUPR Undang Badan Usaha di Seminar Water and Innovative Finance, diperoleh melalui situs internet: https://sahabat.pu.go.id/eppid/page/kilas_berita/3590/Kembangkan-Pembiayaan-Bidang-Air-Minum-Kementerian-PUPR-Undang-Badan-Usaha-di-Seminar-Water-and-Innovative-Finance.

5. Kementerian PUPR (2023): Praktik Terbaik Percepatan Pemenuhan Capaian Air Minum Secara Nasional dan Berdasarkan Program NUWSP, Lokakarya Praktik Baik Peningkatan Kapasitas Pemda dan BUMD AM dalam Mewujudkan Pemenuhan Akses Layanan Air Minum di Daerah Tahun 2023, Surabaya, 25 Oktober 2023.

6. Perumda Tirta Benteng (2021): Baru 10 % PDAM Memanfaatkan Alternatif Pembiayaan Non-Publik Untuk Pendanaan Proyek SPAM, diperoleh melalui situs internet: https://www.perumdatirtabenteng.co.id/news/baru-10-pdam-memanfaatkan-alternatif-pembiayaan-non-publik-untuk-pendanaan-proyek-spam.

 

Ditulis oleh:

Deviana Matudilifa Yusuf

 

#nuwsp #ditairminun #ciptakarya #watersupply

#kinerja #performance #bumdam #bumdairminum #airminum #drinkingwater #aksesairminum #drinkingwateraccess #cleanwater #cleanwateraccess #pembiayaan #financingwater #danapublik #publicfund #dananonpublik #nonpublicfund

Bagaimana Syarat Air Minum Lay...

Update at  : 4 minggu yang lalu

Belajar Transformasi Sektor Ai...

Update at  : 4 minggu yang lalu

  • Direktorat Air Minum,
    Ditjen Cipta Karya,
    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
    Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru,
    Jakarta 12110.


  • 021-72796907

  • cpmunuwsp@gmail.com
    Visitor
  • Total:423,353
  • Bulan Ini :12,690
  • Seminggu Terakhir :3,746
  • Hari ini :596