Artikel Detail

Penggunaan Pipa ACP Untuk Jaringan Distribusi Meningkatkan Tingkat Kehilangan Air?
  2023-09-14 01:29:30    Dibaca : 495

Available in English

30/A-NUWSP/September/2023

 

Pipa jenis Asbestos Cement Pipe atau lebih sering dikenal sebagai pipa ACP merupakan pipa yang terbuat dari semen Portland dan serat asbes yang dicampur menjadi bubur dan diendapkan berlapis-lapis pada mandrel silinder (Ratnayaka dkk., 2009). Jenis pipa ACP sampai saat ini masih digunakan oleh penyedia air minum, salah satunya adalah PDAM Kabupaten Lebak. Pipa ACP digunakan sebagai pipa jaringan distribusi utama (JDU) oleh PDAM Kabupaten Lebak di beberapa lokasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), salah satunya untuk SPAM Rangkasbitung.

Gambar 1. Pipa Asbestos Cement Pipe atau ACP (Branch, 2021)

Menurut Kepala Bagian Perencanaan Teknik PDAM Kabupaten Lebak, Rachmat B.E., JDU SPAM Rangkasbitung yang ada saat ini merupakan JDU yang telah dibangun sejak tahun 1988. Hal ini sesuai dengan sejarah yang ada, di mana pada tahun 1988, Departemen Pekerjaan Umum melakukan serah terima pengelolaan sarana dan prasarana penyediaan air minum kepada Gubernur Jawa Barat yang selanjutnya diserahkan kepada Bupati Lebak. Pada waktu yang bersamaan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang semula bernama Badan Pengelola Air Minum (BPAM) didirikan, berdasarkan Perda Nomor 15 tahun 1988 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum. Sejak saat itu, PDAM Kabupaten Lebak mengelola sarana dan prasarana penyediaan air minum, termasuk JDU yang menggunakan pipa ACP pada SPAM Rangkasbitung.

Pipa ACP yang digunakan pada JDU diperkirakan sudah berusia lebih dari 34 tahun. Oleh karena itu, pipa mulai rapuh sehingga pipa tidak dapat lagi menahan tekanan air (Rianto, 2022). Akibatnya, JDU pada SPAM Rangkasbitung sering mengalami kebocoran. Berdasarkan data PDAM Kabupaten Lebak, tingkat kehilangan air pada Bulan Mei 2022 dilaporkan sebesar 30,47%. Angka ini berada di atas standar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RJPMN) 2020-2024 yang menargetkan penurunan angka kehilangan air menjadi 25% pada tahun 2024 (Pokja PPAS, 2020).

Tingkat kehilangan air atau air tak berekening merupakan selisih jumlah air yang terdistribusi dengan air yang diterima pelanggan dan tercetak di rekening. Tingkat kehilangan air terbagi menjadi dua jenis, yaitu: tingkat kehilangan air fisik dan nonfisik. Tingkat kehilangan air fisik dapat disebabkan oleh (1) kebocoran pipa transmisi dan distribusi; (2) kebocoran dan luapan dari reservoir; serta (3) kebocoran di pipa hingga ke meter pelanggan. Sementara itu, tingkat kehilangan air nonfisik dapat disebabkan oleh (1) konsumsi tidak resmi; (2) ketidakakuratan meter pelanggan; dan (3) kesalahan penanganan data (PAM Jaya, 2015). Penggunaan pipa ACP yang sudah tua di PDAM Kabupaten Lebak menjadi salah satu aspek dalam memperbesar tingkat kehilangan air.

Tingginya tingkat kehilangan air dapat merugikan PDAM. Sebelum melalui proses distribusi, seluruh air yang dimiliki tentu akan diolah untuk mencapai kualitas yang diharapkan, termasuk di dalamnya air yang nantinya hilang. Oleh karena itu, PDAM tetap mengeluarkan biaya operasional untuk pengolahan maupun pendistribusian air. Sayangnya selama proses distribusi, sebagian air yang berpotensi menjadi pendapatan PDAM menghilang, baik karena kehilangan fisik maupun nonfisik. Akibatnya, pendapatan PDAM dapat menurun. Selain menurunkan pendapatan PDAM, kehilangan air yang tinggi juga dapat merugikan pelanggan karena pelayanan yang diterima oleh pelanggan menjadi kurang optimal.

Selain kebocoran pipa yang menyebabkan kehilangan air, kerapuhan pipa ACP yang sudah tua juga dapat menyebabkan terkikisnya serat-serat asbes secara perlahan. Serat-serat asbes yang terkikis dikhawatirkan terbawa oleh aliran air hingga ke pelanggan. Jika hal ini terjadi, kualitas air yang didistribusikan kepada pelanggan dapat menurun karena asbes merupakan salah satu bahan yang dapat memicu penyakit kanker (SDWF, 2017).

Gambar 2. Pekerjaan perbaikan kebocoran pipa eksisting jenis ACP (Dokumentasi PDAM Kabupaten Lebak)

Melalui Program National Urban Water Supply Project (NUWSP), PDAM Kabupaten Lebak telah merencanakan penggantian pipa ACP menjadi pipa High Density Poly Ethylene (HDPE) yang lebih aman untuk pelayanan air kepada pelangggan (Air Kami, 2022; Trilliun, 2021). Pengantian pipa ini akan dilaksakan pada beberapa titik, di antaranya: ruas Jalan Otto Iskandar Dinata, ruas Jalan Sunan Kalijaga, ruas Jalan Tirtayasa, dan ruas Jalan RT. Hardiwinangun. Penggantian pipa ACP melalui program NUWSP diharapkan mampu mengurangi tingkat kehilangan air secara fisik pada JDU sehingga dapat mengoptimalkan pengoperasian SPAM Rangkasbitung. Kondisi SPAM yang optimal juga diharapkan mampu meningkatkan pelayanan PDAM Kabupaten Lebak, khususnya pelayanan dari SPAM Rangkasbitung.

 

Sumber:

1. Air Kami (2022): Mengenal Pipa HDPE, Pipa yang Biasa Digunakan PDAM, diperoleh melalui situs internet: https://airkami.id/pipa-hdpe-pipa-yang-biasa-digunakan-pdam/.

2. Dokumentasi PDAM Kabupaten Lebak.

3. PAM Jaya (2015): Pengertian Tentang Non-Revenue Water, diperoleh melalui situs internet: https://www.kompasiana.com/pamjaya/54f91f5aa33311fc078b4691/pengertian-tentang-nonrevenue-water.

4. Pokja PPAS (2020): Target Penurunan Angka ATR (Air Tidak Berekening)/NRW (Non Revenue Water), diperoleh melalui situs internet: https://www.nawasis.org/portal/galeri/read/target-penurunan-angka-atr-air-tidak-berekening-nrw-non-revenue-water-/51862

5. Ratnayaka, D. D., Brandt, M. J., dan Johnson, K. M. (2009): Pipeline Design and Construction, Water Supply, 561–598.

6. Rianto, Fajar (2022): Pipa Sering Bocor, PDAM Kota Yogyakarta Ganti Pipa Distribusi Utama, diperoleh melalui situs internet: https://timesindonesia.co.id/peristiwa-daerah/395692/pipa-sering-bocor-pdam-kota-yogyakarta-ganti-pipa-distribusi-utama.

7. SDWF (2017): Asbestos in Water and Asbestos Cement Water Pipes, diperoleh melalui situs internet: https://www.safewater.org/fact-sheets-1/2017/1/18/asbestos-in-water-and-asbestos-cement-water-pipes.

8. Trilliun (2021): Mengenal Pipa HDPE: Jenis, Fungsi, dan Keunggulannya, diperoleh melalui situs internet: https://trilliun.com/apa-itu-pipa-hdpe/.

Kredit Foto:

1. Branch, Julian (2021): Asbestos Cement Water Pipes – Should We Be Concerned?, diperoleh melalui situs internet: https://freshoutlookfoundation.org/asbestos-cement-water-pipes-should-we-be-concerned/.

 

Ditulis oleh:

Atika Fauziah

Fachmas Dindin Soetiar

Deviana Matudilifa Yusuf

 


 

Does the Use of ACP Pipes in Distribution Networks Increase Water Loss

Asbestos Cement Pipe or more commonly known as ACP is a pipe made from Portland cement and asbestos fiber mixed into a slurry and deposited in layers on a cylindrical mandrel (Ratnayaka et al., 2009). Lebak Regency PDAM (local government-owned water utility) is one of the drinking water providers that still uses this kind of pipe. Lebak Regency PDAM uses ACP pipes as the main distribution network (JDU) pipes in a number of Drinking Water Supply System (SPAM) locations, including Rangkasbitung SPAM.

Figure 1. Asbestos Cement Pipe or ACP (Branch, 2021)

According to Rachmat B.E., the Head of Engineering Planning Department of Lebak Regency PDAM, the current JDU of Rangkasbitung SPAM has been built since 1988. This is consistent with Lebak Regency PDAM’s history, where in 1988, the Public Works Department handed over the management of drinking water supply facilities and infrastructure to West Java Governor, and was thereafter transferred to the Regent of Lebak. At the same time, the local government-owned water utility (PDAM), formerly known as the Drinking Water Management Agency (BPAM), was founded in accordance with Local Government Regulation Number 15 of 1988 on the Establishment of PDAM. Since then, Lebak Regency PDAM has managed the drinking water facilities and infrastructure, including JDU, which uses ACP pipes at the Rangkasbitung SPAM.

The ACP pipe used in JDU is thought to be over 34 years old. As a result, the pipes become brittle and can no longer bear the water pressure (Rianto, 2022). Therefore, the JDU at Rangkasbitung SPAM is frequently leaking. According to data from Lebak Regency PDAM, the level of water loss in May 2022 was 30,47%. This percentage exceeds the 2020-2024 National Medium-Term Development Plan (RJPMN) standard, which calls for a 25% reduction in water loss by 2024 (Pokja PPAS, 2020).

The amount of water loss, also known as non-revenue water, is the difference between the amount of water distributed and the amount of water received by customers, and it is recorded on the account. There are two types of water loss: physical and nonphysical water loss. Physical water loss can be caused by (1) leaks in transmission and distribution pipes; (2) reservoir leaks and overflows; and (3) leaks in service pipes up to customer water meters. Meanwhile, nonphysical water loss can be caused by (1) informal consumption; (2) mistakes in customer water meters, and (3) data handling issues (PAM Jaya, 2015). The usage of ACP pipes that were old in Lebak Regency PDAM is one factor contributing to increased water loss.

High levels of water loss can be detrimental to PDAM. Before going through the distribution process, all raw water, including water that will be lost, surely will be processed to attain the desired quality. Consequently, PDAM continues to endure operational expenses for water treatment and distribution. Unfortunately, during the distribution process, a portion of the produced water that could potentially generate revenue for PDAM is lost due to physical or nonphysical loss. Consequently, PDAM's income may decline. In addition to decreasing PDAM income, excessive water losses can be detrimental to customers because the service they receive is substandard.

In addition to pipe leaks that result in water loss, the fragility of old ACP pipes can also lead to asbestos fiber release. It is anticipated that released asbestos fibers will be carried to customers through the water flow. Asbestos is a material that can cause cancer, so if this occurs, the quality of the water distributed to consumers could decline (SDWF, 2017).

Figure 2. Restoration work of existing ACP pipe leak (Documentation of Lebak Regency PDAM)

Through the National Urban Water Supply Project (NUWSP) program, Lebak Regency PDAM intends to replace ACP pipes with safer High Density Poly Ethylene (HDPE) pipes (Air Kami, 2022; Trilliun, 2022). This pipe replacement will take place at multiple locations, including Jalan Otto Iskandar Dinata, Jalan Sunan Kalijaga, Jalan Tirtayasa, and Jalan RT. Hardiwinangun. ACP pipe replacement through the NUWSP program is expected to reduce the amount of physical water loss in the JDU, thereby optimizing the operation of Rangkasbitung SPAM. It is anticipated that optimal SPAM operations will also enhance Lebak Regency PDAM services, particularly Rangkasbitung SPAM services.

 

Sources:

1. Air Kami (2022): Mengenal Pipa HDPE, Pipa yang Biasa Digunakan PDAM, obtained through the internet site: https://airkami.id/pipa-hdpe-pipa-yang-biasa-digunakan-pdam/.

2. Documentation of Lebak Regency PDAM.

3. PAM Jaya (2015): Pengertian Tentang Non-Revenue Water, obtained through the internet site: https://www.kompasiana.com/pamjaya/54f91f5aa33311fc078b4691/pengertian-tentang-nonrevenue-water.

4. Pokja PPAS (2020): Target Penurunan Angka ATR (Air Tidak Berekening)/NRW (Non Revenue Water), obtained through the internet site: https://www.nawasis.org/portal/galeri/read/target-penurunan-angka-atr-air-tidak-berekening-nrw-non-revenue-water-/51862

5. Ratnayaka, D. D., Brandt, M. J., dan Johnson, K. M. (2009): Pipeline Design and Construction, Water Supply, 561–598.

6. Rianto, Fajar (2022): Pipa Sering Bocor, PDAM Kota Yogyakarta Ganti Pipa Distribusi Utama, obtained through the internet site: https://timesindonesia.co.id/peristiwa-daerah/395692/pipa-sering-bocor-pdam-kota-yogyakarta-ganti-pipa-distribusi-utama.

7. SDWF (2017): Asbestos in Water and Asbestos Cement Water Pipes, obtained through the internet site: https://www.safewater.org/fact-sheets-1/2017/1/18/asbestos-in-water-and-asbestos-cement-water-pipes.

8. Trilliun (2021): Mengenal Pipa HDPE: Jenis, Fungsi, dan Keunggulannya, obtained through the internet site: https://trilliun.com/apa-itu-pipa-hdpe/.

Photo Credit:

Branch, Julian (2021): Asbestos Cement Water Pipes – Should We Be Concerned?, obtained through the internet site: https://freshoutlookfoundation.org/asbestos-cement-water-pipes-should-we-be-concerned/.

 

Written by:

Atika Fauziah

Fachmas Dindin Soetiar

Deviana Matudilifa Yusuf

Translated by:

Lely Lydia Rahmawati

 

#nuwsp #ditairminun #ciptakarya #watersupply

#nuwsplebak #kabupatenlebak #pemdalebak #pdamlebak #airminum #drinkingwater #penyediaanairminum #drinkingwatersupply #ACP #NRW #ATR

Share On :

  • Direktorat Air Minum,
    Ditjen Cipta Karya,
    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
    Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru,
    Jakarta 12110.


  • 021-72796907

  • cpmunuwsp@gmail.com
    Visitor
  • Total:407,459
  • Bulan Ini :12,602
  • Seminggu Terakhir :7,824
  • Hari ini :390