Available in English
31/B-NUWSP/September/2023
Belakangan ini, ribuan warga Bekasi Utara mengeluhkan sulitnya mendapatkan air. Sejak hari Jum’at 15 September 2023 lalu, pasokan air dari PDAM setempat sempat dihentikan sementara selama beberapa hari. Akibatnya, sekitar 40 ribu warga tidak mendapatkan air. Layanan air ini kemudian mulai beroperasi kembali pada hari Senin 18 September 2023. Meskipun sudah beroperasi, layanan air belum berjalan normal karena kualitas dan kuantitasnya terganggu. Ragil Wibowo, salah satu warga yang terdampak, mengemukakan bahwa saat ini air masih berbau dan tidak layak dipakai. Tak hanya itu, Ali Imam Faryadi selaku Direktur Utama Perumda Tirta Patriot memperkirakan bahwa pihaknya baru bisa memproduksi air sebesar 315 liter/detik, yang setara dengan 60% dari kondisi normal. Oleh karena itu, tekanan air yang diterima warga lebih kecil dari biasanya (Andayani, 2023; Andre dan Ihsanuddin, 2023).
Kondisi tersebut terjadi karena sumber air baku yang digunakan untuk menyuplai air ke warga tercemar limbah industri. Ali mengatakan bahwa air mulai tercemar limbah sejak 13 September 2023. Pencemaran ini dapat dilihat secara fisik karena air di Kali Bekasi masih berwarna hitam pekat dan berbau menyengat (Andayani, 2023; Andre dan Ihsanuddin, 2023; iNews, 2023). Foto udara kondisi Kali Bekasi dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Foto udara kondisi Kali Bekasi (Tempo, 2023)
Akibatnya, warga setempat masih merasakan kesulitan air. Saat ini, sebagian warga mengandalkan bantuan air dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Sebagian lainnya memenuhi kebutuhan air dengan membeli dari warga maupun pihak lain (Liputan 6, 2023).
Gambar 2. Ilustrasi warga yang mengantre untuk mendapatkan bantuan air (Surjaya, 2021)
Untuk menanggulangi masalah ini, Pemerintah Kota Bekasi bersama Perumda Tirta Patriot melakukan sejumlah langkah inisiatif. Berdasarkan Kompas (2023), beberapa langkah yang dilakukan di antaranya:
1. Mengoptimalkan air baku yang masih dapat diproduksi;
2. Mencari sumber air baku lain, salah satunya berasal dari Kalimalang;
3. Menyalurkan bantuan air ke warga; dan
4. Melakukan inspeksi untuk mencari pelaku pembuang limbah.
Fenomena krisis air di Kota Bekasi membantu kita untuk merefleksikan bahwa pencemaran air baku merupakan hal yang tak terelakkan saat ini. Air sungai, air tanah, air danau, dan sumber air baku lainnya dapat tercemar oleh limbah yang dihasilkan manusia. Pencemaran bisa semakin memburuk karena saat ini pertumbuhan penduduk dan perkembangan industri semakin meningkat. Oleh karena itu, hal yang dapat kita lakukan untuk memitigasi krisis air akibat pencemaran yaitu dengan menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab terhadap limbahnya, baik sebagai individu maupun sebagai pelaku industri.
Sumber:
1. Adayani, Dwi (2023): Kali Bekasi Tercemar Limbah dan Bau, Suplai Air Bersih Sempat Terhenti, diperoleh melalui situs internet: https://news.detik.com/berita/d-6941587/kali-bekasi-tercemar-limbah-dan-bau-suplai-air-bersih-sempat-terhenti.
2. Andre, Joy dan Ihsanuddin (2023): Dua Minggu Lebih Tercemar Limbah, Air di Kali Bekasi Masih Hitam dan Berbau Busuk, diperoleh melalui situs internet: https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/20/19170781/dua-minggu-lebih-tercemar-limbah-air-di-kali-bekasi-masih-hitam-dan.
3. iNews (2023): Sepekan Kali Tercemar Limbah Industri, Warga Bekasi Utara Krisis Air Bersih, diperoleh melalui situs internet: https://www.youtube.com/watch?v=KkBgnvwOcoA.
4. Kompas (2023): Warga Krisis Air Bersih Akibat Kali Bekasi Tercemar, Pemkot Janji Pipanisasi Air Baku Jatiluhur, diperoleh melalui situs internet: https://www.youtube.com/watch?v=x8YMWtv1b88.
5. Liputan 6 (2023): Air Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Sebabkan Krisis Air Bersih, diperoleh melalui situs internet: https://www.youtube.com/watch?v=tSkG_74wjpI.
Kredit Foto:
1. Pambudhy, Agung (2023): 5 Fakta Kali Bekasi Tercemar Bikin Tersendat Pasokan Air ke Warga, diperoleh melalui situs internet: https://news.detik.com/berita/d-6942354/5-fakta-kali-bekasi-tercemar-bikin-tersendat-pasokan-air-ke-warga.
2. Surjaya, A.M. (2023): Ribuan Warga Bekasi di 9 Kecamatan Kesulitan Air Bersih, Sungai Tercemar Limbah Industri, diperoleh melalui situs internet: https://metro.sindonews.com/read/535104/171/ribuan-warga-bekasi-di-9-kecamatan-kesulitan-air-bersih-sungai-tercemar-limbah-industri-1631084988.
3. Tempo (2023): Kondisi Kali Bekasi yang Tercemar, Warna Air Jadi Hitam Pekat, diperoleh melalui situs internet: https://foto.tempo.co/read/108546/kondisi-kali-bekasi-yang-tercemar-warna-air-jadi-hitam-pekat.
Ditulis oleh:
Deviana Matudilifa Yusuf
Recently, thousands of residents in North Bekasi have expressed their complaints regarding the difficulty of accessing drinking water. Since Friday, September 15, 2023, drinking water supply from local government-owned water utility (Perumda Tirta Patriot) was temporarily stopped for several days. Consequently, a population of approximately 40,000 individuals was deprived of access to drinking water. The water service continued its operations on Monday, September 18, 2023. Despite being in operation, the water service was experiencing abnormal functioning due to its quality and quantity disruptions. According to Ragil Wibowo, a resident who has been impacted by the situation, the distributed water exhibits an unpleasant odor and is deemed unsuitable for utilization. In addition, Ali Imam Faryadi, serving as the Principal Director of Perumda Tirta Patriot, approximates that the organization is capable of producing a volume of 315 liters of water per second, representing 60% of the standard capacity. Consequently, the residents experienced lower water pressure than the typical levels (Andayani, 2023; Andre and Ihsanuddin, 2023).
The condition arises due to the presence of industrial wastewater in the raw water sources utilized for supplying water to the inhabitants. According to Ali, the contamination of water with industrial wastewater has started since September 13, 2023. The presence of pollution is evident through observable physical manifestations, such as the persistently darkened appearance and the pungent smell of the water in the Bekasi River (Andayani, 2023; Andre and Ihsanuddin, 2023; iNews, 2023). Figure 1 displays an aerial photograph showing the current condition of Bekasi River.
Figure 1. Aerial photograph of Bekasi River condition (Tempo, 2023)
Therefore, the local residents continue to face water scarcity. At present, certain individuals depend on governmental water aid in order to fulfill their daily needs. Alternative methods of fulfilling water needs include the acquisition of water from local residents or external entities (Liputan 6, 2023).
Figure 2. Illustration of residents queuing to get water aid (Surjaya, 2021)
Several proactive measures were taken by the Government of Bekasi City and Perumda Tirta Patriot to address this issue. Based on Kompas (2023), several steps taken include:
1. Optimizing raw water that can still be produced;
2. Exploring alternative raw water sources, including raw water source from Kalimalang;
3. Distribute water aid to residents; and
4. Conduct inspections to look for the industrial wastewater dumpers.
The water crisis in Bekasi City encourages us to consider the reality that raw water pollution is currently unavoidable. River water, groundwater, lake water, and other raw water sources can be polluted by waste produced by humans. Pollution could get worse because currently population growth and industrial development are increasing. Therefore, becoming more waste-conscious as individuals and as industrial actors is one way, we can help ease the water issue caused by pollution.
Sources:
1. Adayani, Dwi (2023): Kali Bekasi Tercemar Limbah dan Bau, Suplai Air Bersih Sempat Terhenti, obtained through the internet site: https://news.detik.com/berita/d-6941587/kali-bekasi-tercemar-limbah-dan-bau-suplai-air-bersih-sempat-terhenti.
2. Andre, Joy and Ihsanuddin (2023): Dua Minggu Lebih Tercemar Limbah, Air di Kali Bekasi Masih Hitam dan Berbau Busuk, obtained through the internet site: https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/20/19170781/dua-minggu-lebih-tercemar-limbah-air-di-kali-bekasi-masih-hitam-dan.
3. iNews (2023): Sepekan Kali Tercemar Limbah Industri, Warga Bekasi Utara Krisis Air Bersih, obtained through the internet site: https://www.youtube.com/watch?v=KkBgnvwOcoA.
4. Kompas (2023): Warga Krisis Air Bersih Akibat Kali Bekasi Tercemar, Pemkot Janji Pipanisasi Air Baku Jatiluhur, obtained through the internet site: https://www.youtube.com/watch?v=x8YMWtv1b88.
5. Liputan 6 (2023): Air Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Sebabkan Krisis Air Bersih, obtained through the internet site: https://www.youtube.com/watch?v=tSkG_74wjpI.
Photo Credits:
1. Pambudhy, Agung (2023): 5 Fakta Kali Bekasi Tercemar Bikin Tersendat Pasokan Air ke Warga, obtained through the internet site: https://news.detik.com/berita/d-6942354/5-fakta-kali-bekasi-tercemar-bikin-tersendat-pasokan-air-ke-warga.
2. Surjaya, A.M. (2023): Ribuan Warga Bekasi di 9 Kecamatan Kesulitan Air Bersih, Sungai Tercemar Limbah Industri, obtained through the internet site: https://metro.sindonews.com/read/535104/171/ribuan-warga-bekasi-di-9-kecamatan-kesulitan-air-bersih-sungai-tercemar-limbah-industri-1631084988.
3. Tempo (2023): Kondisi Kali Bekasi yang Tercemar, Warna Air Jadi Hitam Pekat, obtained through the internet site: https://foto.tempo.co/read/108546/kondisi-kali-bekasi-yang-tercemar-warna-air-jadi-hitam-pekat.
Written by:
Deviana Matudilifa Yusuf
Translated by:
Lely Lydia Rahmawati
#nuwsp #ditairminun #ciptakarya #watersupply
#pencemaran #contamination #kalibekasi #limbahindustri #airlimbah #wastewater #industrialwastewater #krisisair #watercrisis
Share On :