38/A-NUWSP/November/2023
Kementerian dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Ditjen Bina Bangda) menyelenggarakan Lokakarya Praktik Baik untuk Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah dan BUMD Air Minum dalam kerangka National Urban Water Supply Project (NUWSP) pada tanggal 24-27 Oktober 2023 lalu. Lokakarya ini dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Air Minum peserta NUWSP dari berbagai daerah di Indonesia.
Pada kesempatan ini, daerah yang dinilai memiliki kinerja terbaik pada penyelenggaraan program air minum perkotaan akan diberikan penghargaan. Tak hanya itu, daerah tersebut juga diberikan ruang untuk bercerita seputar penghargaan yang diraihnya. Penilaian praktik baik ini dilakukan berdasarkan 5 kategori berbeda. Apa saja kategorinya dan daerah manakah yang mendapatkan penghargaan tersebut? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Pada kategori pertama, penghargaan diberikan berdasarkan pemenuhan capaian akses sambungan air minum di daerah. Akses sambungan air minum merupakan salah satu pelayanan dasar untuk masyarakat. Dalam penyelenggaraan pelayanan dasar ini, terdapat standar pelayanan minimal (SPM) yang harus dipenuhi. Program NUWSP memberi dukungan terhadap pemenuhan SPM demi terwujudnya target RPJMN berupa 100% akses air minum layak dan 30% akses air minum perpipaan pada tahun 2024. Kategori pertama pada penghargaan ini menjadi sarana untuk mengevaluasi tentang sejauh mana daerah berhasil memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terkait dengan akses air minum. Daerah yang memperoleh nominasi pada kategori pertama di antaranya: Kabupaten Gowa, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kota Palembang, dan Kota Semarang. Berdasarkan penilaian, Kabupaten Lamongan terpilih menjadi pemerintah daerah terbaik pada kategori ini. Ketika menerima penghargaan, Moh. Nalikan selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan menyampaikan bahwa untuk memenuhi capaian akses sambungan air minum, Pemda Kabupaten Lamongan mengajak Bank Daerah Lamongan dalam penyertaan modal. Karenanya, masyarakat hanya perlu mengeluarkan biaya yang sedikit untuk memasang sambungan air minum.
Gambar 1. (a) nomine dan (b) pemenang penghargaan pada kategori pertama
Pada kategori kedua, penghargaan dianugrahkan kepada daerah yang memberikan dukungan melalui program dan anggaran daerah dalam memprioritaskan urusan air minum di daerah. Tercapainya target akses air minum tidak terlepas dari faktor perencanaan program dan penganggaran. Melalui NUWSP, pemerintah daerah didorong untuk meningkatkan dukungannya terhadap perencanaan dan penganggaran program air minum. Kategori kedua pada penghargaan ini berfungsi untuk mengukur komitmen pemerintah daerah dalam menyediakan sumber daya finansial dan program-program yang mendukung penyediaan air minum berkualitas. Daerah yang memperoleh nominasi pada kategori kedua di antaranya: Kabupaten Gresik, Kabupaten Sikka, Kabupaten Tanah Laut, Kota Bitung, dan Kota Sawahlunto. Berdasarkan penilaian, Kabupaten Sikka terpilih menjadi pemerintah daerah terbaik pada kategori ini. “Kami orang NTT punya slogan, air sudah dekat. Hari ini, terima kasih. Penghargaan ini sebenarnya pemicu untuk kami lebih baik. Dari daerah dengan sumber keuangan terbatas, sumber daya air terbatas, kami siap untuk PATAS, cepat dalam kondisi yang terbatas”, ungkap Fransiskus Laka, Direktur Perumda Wair Puan Kabupaten Sikka di sela-sela menerima penghargaan.
Gambar 2. (a) nomine dan (b) pemenang penghargaan pada kategori kedua
Penghargaan kategori ketiga berkaitan dengan dukungan Dana Daerah Urusan Bersama (DDUB). DDUB merupakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Penyediaan DDUB dan/atau dana pendamping lainnya seperti Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) BUMD Air Minum adalah bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mengakselerasi upaya pemenuhan akses air minum. Kategori ketiga pada penghargaan ini berfungsi untuk memotret konsistensi dan pelaksanaan dukungan keuangan dalam kerangka NUWSP. Daerah yang memperoleh nominasi pada kategori ketiga di antaranya: Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kota Dumai, Kota Sawahlunto, dan Kota Semarang. Berdasarkan penilaian, Kabupaten Sragen terpilih menjadi pemerintah daerah terbaik pada kategori ini. Kabupaten Sragen memberikan dukungan dana sebesar Rp 4,4 miliar, jauh lebih tinggi dari yang direncanakan dalam NK yaitu sebesar Rp 1,1 miliar.
Gambar 3. (a) nomine dan (b) pemenang penghargaan pada kategori ketiga
Penghargaan kategori keempat diberikan kepada daerah yang berhasil mendukung pemenuhan tarif Full Cost Recovery (FCR). Terpenuhinya tarif FCR menunjukkan kemampuan daerah untuk memastikan bahwa tarif air minum mencukupi untuk membiayai operasional dan pemeliharaan jaringan air minum. Program NUWSP diharapkan dapat mendukung pemenuhan tarif air minum serta mendukung tercapainya/meningkatnya status FCR bagi BUMD Air Minum. Kategori keempat pada penghargaan ini berfungsi untuk mengevaluasi kondisi capaian FCR dan dukungan kebijakan terhadap tarif air minum. Daerah yang memperoleh nominasi pada kategori keempat di antaranya: Kabupaten Bogor, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Palembang. Berdasarkan penilaian, Kota Palembang terpilih menjadi pemerintah daerah terbaik pada kategori ini. Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Musi, Andi Wijaya Madani membagikan kiatnya ketika menerima penghargaan. Ia menjelaskan bahwa pihaknya melakukan kenaikan tarif berjenjang yang memanfaatkan subsidi silang. Andi menambahkan bahwa pihaknya juga turut melibatkan LSM, BPKP, dan DPRD dalam proses kajian maupun penetapan kenaikan tarif.
Gambar 4. (a) nomine dan (b) pemenang penghargaan pada kategori keempat
Penghargaan kelima diukur berdasarkan pemenuhan capaian sambungan rumah (SR) terhadap Nota Kesepakatan (NK) program NUWSP. Hal ini mencerminkan sejauh mana daerah dapat mengoordinasikan upaya untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan akses air minum yang memadai sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan dalam NK. Daerah yang memperoleh nominasi pada kategori kelima di antaranya: Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Sukoharjo, Kota Dumai, dan Kota Sawahlunto. Berdasarkan penilaian, Kota Dumai terpilih menjadi pemerintah daerah terbaik pada kategori ini. Direktur PDAM Tirta Dumai Bersemai, Agus Adnan menyampaikan bahwa terpenuhinya capaian SR di Kota Dumai terjadi karena masyarakat mulai meyakini bahwa air gambut dapat dikelola dengan baik dan layak untuk digunakan. Akibatnya, cakupan pelayanan air minum yang semula kurang dari 1% (2018) kini meningkat pesat melebihi 12% (2023) setelah NUWSP rampung.
Gambar 5. (a) nomine dan (b) pemenang penghargaan pada kategori kelima
Itulah 5 daerah yang berhasil meraih penghargaan praktik baik dalam kerangka NUWSP. Semoga pemberian apresiasi ini mendorong daerah untuk senantiasa memprioritaskan program air minum di daerahnya sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Sumber:
1. Dokumentasi NUWSP.
2. Ditjen Bina Pembangunan Daerah (2023): Kemendagri Beri Penghargaan Bagi Daerah Pemenang Nominasi dalam Kerangka NUWSP, diperoleh melalui situs internet: https://bangda.kemendagri.go.id/berita/baca_kontent/1307/kemendagri_beri_penghargaan_bagi_daerah_pemenang_nominasi_dalam_kerangka_nuwsp_.
3. Ditjen Bina Pembangunan Daerah (2023): Lokakarya Praktik Baik Peningkatan Kapasitas Pemda dan BUMD Air Minum dalam Kerangka NUWSP, diperoleh melalui situs internet: https://www.youtube.com/watch?v=zC6abQFwBCs.
Kredit Foto:
Dokumentasi Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri.
Ditulis oleh:
Deviana Matudilifa Yusuf
#nuwsp #ditairminun #ciptakarya #watersupply
#praktikbaik #bestpractices #aksesair #wateraccess #dukungandaerah #localsupport #perencanaanprogram #programplanning #penganggaran #budgeting #DDUB #APBD #RKAP #fullcostrecovery #FCR #sambunganrumah #SR #householdconnection
Share On :