Artikel Detail

Pentingnya Hydrotest untuk Mengetahui Kebocoran Pipa pada Pekerjaan Optimalisasi SPAM Puri Sooko Kabupaten Mojokerto
  2023-12-13 02:03:27    Dibaca : 114

42/A-NUWSP/Desember/2023

 

Kebocoran pipa kerap terjadi pada penyediaan air minum. Kebocoran dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti tingginya tekanan air, korosi, jenis pipa yang digunakan, dan buruknya proses instalasi pipa (Air Kami, 2022; Auri, 2022). Kebocoran tentu saja akan menimbulkan cukup banyak masalah dan meningkatkan risiko keamanan. Salah satu masalah dalam pengelolaan layanan air minum perpipaan yang mungkin muncul akibat kebocoran yakni berkaitan dengan angka kehilangan air (Non-Revenue Water/NRW). Semakin banyak kebocoran terjadi, semakin besar pula air yang berpotensi hilang. Lebih jauh lagi, kebocoran juga berdampak pada layanan air minum yang dinikmati masyarakat. Oleh karena itu, pengecekan rutin diperlukan untuk menilai apakah ada potensi kebocoran pada suatu sistem perpipaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara hydrotest (hydrostatic test).    

Gambar 1. Kebocoran pipa

Pengertian Hydrostatic Test (Hydrotest)

Hydrostatic test atau hydrotest merupakan suatu cara pengujian untuk mengukur kekuatan dan mendeteksi kebocoran pada sistem perpipaan (Prahesti dkk., 2023). Pengujian dilakukan pada pipa bertekanan atau pressure vessel seperti boiler, heat exchanger, reactor, perpipaan, dan tangki, dengan menggunakan media fluida cair. Fluida cair yang biasa digunakan umumnya adalah air, sesuai dengan namanya. Selain menguji kebocoran, hydrotest juga bertujuan untuk mencegah terjadinya ledakan akibat tekanan berlebih yang dapat membuat jalur pipa rusak dan menimbulkan potensi bahaya. Hydrotest banyak dilakukan lantaran bersifat non-destructive atau tidak merusak material. Alasannya, karena pengujian ini tidak mengubah sifat dan bentuk material dari sistem perpipaan secara menyeluruh (Vin, 2023).

Cara menjalankan hydrostatic test ini adalah dengan memasukkan air ke dalam bejana atau perpipaan dengan tekanan tertentu. Tekanan uji yang diberikan tidak kurang dari 1,5x tekanan yang direncanakan (Prahesti dkk., 2023). Kemudian, kondisi tekanan tersebut ditahan sampai jangka waktu tertentu sesuai dengan standar rujukan yang digunakan. Apabila selama pengetesan tidak ditemukan kebocoran atau tekanan air yang ada di dalam pipa tetap stabil (tidak bertambah atau berkurang), maka perpipaan tersebut akan dinyatakan “Lulus Uji”. Namun, apabila hal sebaliknya terjadi, maka diperlukan pengecekan ulang berupa pemetaan kira-kira bagian pipa manakah yang mengalami kebocoran dan perlu diperbaiki kembali (Vin, 2023).

 

Gambar 2. Proses memasukkan air ketika hydrotest

Hydrostatic Test (Hydrotest) pada Pekerjaan Optimalisasi SPAM Puri Sooko Kabupaten Mojokerto

Hydrostatic Test (Hydrotest) dilakukan pada pekerjaan Optimalisasi SPAM Puri Sooko Kabupaten Mojokerto untuk menjamin kualitas infrastruktur yang dipasang pada kegiatan NUWSP. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, hydrotest ini menjadi sarana untuk menguji kebocoran dan kekuatan dari sistem yang dipasang. Hydrotest di kegiatan NUWSP Kabupaten Mojokerto diikuti oleh beberapa stakeholder yang meliputi: Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Perumdam Mojopahit, konsultan supervisi, serta kontraktor pelaksana.

 Gambar 3. Dokumentasi kegiatan hydrotest pada pekerjaan Optimalisasi SPAM Puri Sooko Kabupaten Mojokerto

Hydrotest dilaksanakan dalam 2 tahap, yakni tahap persiapan dan pelaksanaan. Pada tahap persiapan, hal-hal yang dilakukan mengacu pada Vin (2023) meliputi:

1. Memastikan bahwa semua pekerjaan sistem perpipaan telah selesai dengan baik sebelum pengujian dimulai;

2. Menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan agar pengujian selesai tepat waktu;

3. Melakukan pemasangan tanda-tanda atau rambu bahwa sedang dilakukan pengujian pipa;

4. Memasang barikade atau rambu pengaman dengan jarak minimal 3 meter dari lokasi pengujian; dan

5. Semua pekerja yang terlibat dalam hydrotest ini harus menggunakan alat pelindung diri (APD).

Pada tahap pelaksanaan, prosedur yang dilakukan yakni:

1. Memastikan semua jalur yang diuji sudah tersambung dengan baik;

2. Pemberian tekanan minimal 1,5x dari tekanan yang direncanakan (tekanan desain);

3. Pemeriksaan visual dilakukan ketika tekanan tidak kurang dari 2/3 tekanan pengujian;

4. Proses pengujian dilakukan dalam beberapa tahap. Pada tahap awal, diberikan tekanan desain sebesar 8-10 bar dan dilakukan pencatatan tekanan setiap 1 jam. Jika tekanan tidak menurun, pipa dipastikan tidak mengalami kebocoran;

5. Lamanya waktu pengujian yakni 3 jam;

6. Ketika proses pengujian, dilakukan pencatatan tekanan pada pipa;

7. Memeriksa semua jalur pipa yang dilakukan pengujian lalu memastikan bahwa tekanannya stabil; dan

8. Setelah semua prosedur selesai, selanjutnya dilakukan proses depressurizing atau proses pengurangan tekanan yang dilakukan secara bertahap dengan membuka katub valve untuk mengeluarkan air dalam pipa.

 ​​​​​​​

Gambar 4. Pembukaan katub valve untuk mengeluarkan air dalam pipa

Itulah rangkaian kegiatan hydrotest pada pekerjaan Optimalisasi SPAM Puri Sooko Kabupaten Mojokerto. Hydrotest menjadi bagian yang penting untuk membantu kita mengetahui adanya kebocoran pipa dan bagaimana kekuatan pipa dari infrastruktur yang dibangun. Semoga dengan dilaksanakannya hydrotest ini, infrastruktur penyediaan air minum yang dibangun kegiatan NUWSP dapat memberikan performa terbaiknya dalam memberikan layanan air minum kepada masyarakat.

 

Sumber:

1. Air Kami (2022): Yuk Kenali Penyebab Kebocoran pada Pipa PDAM Di Rumahmu!, diperoleh melalui situs internet: https://airkami.id/penyebab-kebocoran-pada-pipa-pdam-di-rumahmu/.

2. Auri (2022): Do your water pipes often leak? Understand the 5 factors that cause water pipes to leak, diperoleh melalui situs internet: https://auristeel.com/pahami-5-faktor-penyebab-pipa-air-bocor/.

3. Prahesti, D.N.I., Arsana, I Made, dan Yunus (2023): Pengujian Hydrotest untuk Mencegah Kebocoran pada Tube Bundle Pertamina RU III Plaju Palembang di PT. PAL Indonesia, Jurnal Mesin Nusantara, Vol. 6 No. 1.

4. Vin, Om (2023): Tujuan Pengujian Hydrotest Valve, diperoleh melalui situs internet: https://www.alvindocs.com/blog/tujuan-pengujian-hydrotest-valve.

Kredit Foto:

1. Dokumentasi NUWSP.

2. Viti dalam Canva Pro.

 

Ditulis oleh:

Aprianto Bobo Umbu Deta

Dian Suriadi Ginting

 

#nuwsp #ditairminun #ciptakarya #watersupply

#nuwspmojokerto #kabupatenmojokerto #pemdamojokerto #perumdammojokerto #perumdammojopahit #hydrotest #kebocoranpipa #pipeleak

Share On :

  • Direktorat Air Minum,
    Ditjen Cipta Karya,
    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
    Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru,
    Jakarta 12110.


  • 021-72796907

  • cpmunuwsp@gmail.com
    Visitor
  • Total:406,554
  • Bulan Ini :11,698
  • Seminggu Terakhir :8,066
  • Hari ini :462