Artikel Detail

Fenomena Intrusi Air Laut di Kabupaten Brebes
  2023-05-31 13:01:50    Dibaca : 584

Available in English

16/A-NUWSP/Mei/2023

 

Masih banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan air tanah sebagai sumber air untuk minum (baca selengkapnya di sini). Kualitas air tanah yang dikonsumsi perlu diperhatikan agar tidak mengganggu kesehatan. Sayangnya, pencemaran air tanah marak terjadi hingga memengaruhi kualitas air tanah. Penyebabnya dapat berasal dari kontaminasi dengan bakteri kotoran manusia, residu pupuk, mineral dalam tanah, hingga intrusi air laut (Khaira, 2013; Miswadi, 2009; Putranto dan Kusuma, 2009). Tulisan ini akan membahas tentang salah satu penyebab tercemarnya air tanah, yaitu intrusi air laut.

Mengenal Intrusi Air Laut

Putranto dan Kusuma (2009) menjelaskan, intrusi air laut adalah masuknya atau menyusupnya air laut ke dalam pori-pori batuan dan mencemari air tanah yang terkandung di dalamnya. Hal ini menyebabkan air tanah berubah menjadi payau atau bahkan asin. Ilustrasi intrusi air laut dapat dilihat pada Gambar 1. Menurut USGS dalam Kompas (2022), intrusi air laut dapat terjadi karena adanya pengambilan air tanah yang berlebihan. Secara alamiah, air laut tidak dapat masuk jauh ke daratan sebab air tanah memiliki tekanan aliran yang lebih kuat dibandingkan dengan air laut (Warnana, 2020). Namun, tekanan aliran air tanah dapat berkurang ketika pengambilan air tanah secara berlebihan dilakukan. Jika hal ini terjadi, ketinggian muka air tanah perlahan menurun dan selanjutnya tekanan aliran air tanah pun berkurang. Pada saat tekanan aliran air tanah berkurang, air laut akan menekan ke arah aliran air tanah dan mengisi pori-pori batuan yang semula diisi oleh air tawar (Indriatmoko, 2016; Putranto dan Kusuma, 2009).

Gambar 1. Ilustrasi intrusi air laut (USGS, 2019)

Di Indonesia, potensi terjadinya pencemaran air tanah oleh intrusi air laut sangat besar, mengingat 70% wilayah Indonesia merupakan lautan (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kulon Progo, 2022). Salah satu wilayah di Indonesia yang sebagian areanya terdampak intrusi air laut adalah Kabupaten Brebes. Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah Kabupaten Brebes (2019) mengemukakan bahwa perubahan kondisi lingkungan berupa intrusi air laut telah terjadi di wilayah pesisir Kabupaten Brebes. Wilayah pesisir Kabupaten Brebes terletak di bagian utara dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Kawasan ini merupakan daerah yang intensif dimanfaatkan untuk kegiatan manusia, seperti pusat pemerintahan, pemukiman, industri, dan pertambakan.

Intrusi air laut di Kabupaten Brebes salah satunya dapat dijumpai di Kecamatan Losari (Istivan, 2015). Field Assistant NUWSP Kabupaten Brebes melakukan wawancara dengan beberapa masyarakat di lokasi ini untuk mengetahui kondisi di lapangan. Berdasarkan wawancara tersebut, masyarakat menuturkan bahwa air tanah yang berasal dari sumur warga kebanyakan berasa hingga payau/asin. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi tersebut adalah masuknya air laut ke dalam tanah atau intrusi air laut. Penggunaan air tanah yang berlebihan dan penurunan daratan adalah faktor utama terjadinya pencemaran air tanah ini.

Gambar 2. Wawancara masyarakat Kecamatan Losari oleh Field Assistant NUWSP Kabupaten Brebes

Perumda Air Minum Tirta Baribis selaku penyedia air minum di Kabupaten Brebes melakukan survei untuk mengetahui sumber air yang diakses masyarakat Kecamatan Losari. Hasil survei tersebut menunjukkan sebagian besar masyarakat menggunakan air tanah sebagai sumber airnya, baik yang diperoleh melalui sumur dangkal maupun sumur dalam. Apabila masyarakat menggunakan air tanah yang telah terkontamisi oleh air laut secara terus menerus, hal ini dapat memicu berbagai gangguan kesehatan seperti dehidrasi, kerusakan ginjal, hingga masalah pencernaan (Yani, 2021). Kondisi ini dapat diminimalisir dengan meningkatkan akses terhadap air minum layak.

Untuk meningkatkan akses air minum layak di Kabupaten Brebes, Pemerintah Daerah dan Perumda Air Minum Tirta Baribis Kabupaten Brebes berinisiasi mengajukan bantuan melalui program National Urban Water Supply Project (NUWSP). Dengan adanya program NUWSP di Kabupaten Brebes, sambungan air minum ke rumah masyarakat diharapkan dapat meningkat dan masyarakat dapat mengakses air dengan kualitas yang lebih baik.

 

Sumber:

1. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kulon Progo (2022): Kita Bangsa Maritim, diperoleh melalui situs internet: https://kesbangpol.kulonprogokab.go.id/detil/534/kita-bangsa-maritim.

2. Badan Pusat Statistik (2023): Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi dan Sumber Air Minum Layak (Persen), 2010-2022, diperoleh melalui situs internet: https://www.bps.go.id/indicator/29/845/1/persentase-rumah-tangga-menurut-provinsi-dan-sumber-air-minum-layak.html

3. Dokumentasi Field Assistant NUWSP Kabupaten Brebes.

4. Dokumentasi Perumda Air Minum Tirta Baribis.

5. Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah Kabupaten Brebes (2019): Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) Kabupaten Brebes Tahun 2019, diperoleh melalui situs internet: https://dlh.brebeskab.go.id/wp-content/uploads/2021/04/DIKPLHD-2019-KABUPATEN-BREBES-1_2_2.pdf.

6. Indriatmoko, R.H. (2016): Analisis Terhadap Perubahan Salinitas Air Tanah Dangkal pada Sistem Akuifer Tak Tertekan Cekungan Jakarta, Jurnal Air Indonesia, Vol. 9 No. 1.

7. Istivan P.N., Okkyviano (2015: Penyebaran Air Tanah (Aquifer) Berdasarkan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger Pada Daerah Dusun Sirame Kecamatan Losari Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah, Skripsi Program Sarjana, UPN Veteran Yogyakarta, Yogyakarta.

8. Khaira, K. (2013): Penentuan Kadar Besi (Fe) Air Sumur dan Air PDAM dengan Metode Spektrofotometri, Jurnal Sainstek, Vol. V No. 1: 17-23.

9. Kompas (2022): Apa Itu Intrusi Air Laut?, diperoleh melalui situs internet: https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/01/203200823/apa-itu-intrusi-air-laut-

10. Miswadi, S.S. (2009): Kajian Spasial Kualitas Air Tanah Bebas Berdasarkan Kedalaman Mukai Air Tanah: Studi Kasus di Dataran Aluvial DAS Pemali Kabupaten Brebes, Jurnal Manusia dan Lingkungan, Vol. 16 No. 2.

11. Putranto, T.T. dan Kusuma, K.I. (2009): Permasalahan Air Tanah pada Daerah Urban, Jurnal Teknik, Vol. 30 No.1.

12. USGS (2019): Saltwater Intrusion, diperoleh melalui situs internet: https://www.usgs.gov/mission-areas/water-resources/science/saltwater-intrusion.

13. Warnana (2020): Intrusi Air Laut, diperoleh melalui situs internet: https://www.its.ac.id/tgeofisika/wp-content/uploads/sites/33/2020/08/Dr-Dwa-Desa-Warnana-Teknik-Geofisika-ITS-Intrusi-Air-Laut.pdf.

14. Yani, I.F. (2021): Kenapa Tidak Boleh Minum Air Laut Meskipun Sedang Kehausan?, diperoleh melalui situs internet: https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/tak-boleh-minum-air-laut/.

Kredit Foto:

Fahmy, Ameen (2016): White Sand, diperoleh melalui situs internet: https://unsplash.com/photos/3V8gdLbwDOI.

 

Ditulis oleh:

Tito Ghazy Aflah

Rizfan Hilmi Mubaroq

Deviana Matudilifa Yusuf

 


 

Seawater Intrusion Phenomenon in Brebes Regency

Many Indonesians still use groundwater as their drinking water source (read more here). Groundwater quality should be considered so as not to harm human health. Unfortunately, groundwater pollution is happening a lot and can affect the quality of groundwater. The pollution can be caused by contamination of human fecal bacteria, fertilizer residue, minerals in the soil, and seawater intrusion (Khaira, 2013; Miswadi, 2009; Putranto and Kusuma, 2009). This article will explain further about seawater intrusion.

Get to Know Seawater Intrusion

Putranto and Kusuma (2009) explained, seawater intrusion is the entry or infiltration of seawater into rock pores and pollutes the groundwater contained therein. This process makes groundwater turn brackish or even salty. An illustration of seawater intrusion can be seen in Figure 1. According to USGS in Kompas (2022), seawater intrusion can occur due to excessive groundwater extraction. Naturally, seawater cannot enter deep into the land because groundwater has a stronger pressure than seawater (Warnana, 2020). However, groundwater pressure can be reduced when excessive extraction happens. If this happens, the groundwater level will slowly decrease and then the groundwater pressure will also decrease. When it happens, seawater will move toward groundwater flow and fill the rock pores that were originally filled by freshwater (Indriatmoko, 2016; Putranto and Kusuma, 2009).

Figure 1. Illustration of seawater intrusion (USGS, 2019)

In Indonesia, the phenomenon of seawater intrusion is potentially large, considering that 70% of Indonesia's territory is ocean (National and Political Unity Agency of Kulon Progo Regency, 2022). Brebes Regency is one of the regions in Indonesia that is affected by seawater intrusion. The Environment and Waste Management Office of Brebes Regency (2019) stated that changes in environmental conditions in the form of seawater intrusion have occurred in Brebes coastal area. The coastal area of Brebes Regency is located in the northern part and is directly adjacent to the Java Sea. This area is intensively used for human activities, such as the center of government, settlements, industry, and aquaculture.

Seawater intrusion in Brebes coastal area can be found in Losari District (Istivan, 2015). NUWSP Field Assistant of Brebes Regency conducted interviews with several residents in this location to find out the real condition.  Based on the interview, the residents said that groundwater extracted from their wells mostly tasted brackish/salty. A factor that causes this condition is the entry of seawater into the ground or seawater intrusion. Excessive groundwater use and land subsidence are the main factors of this phenomenon.

Figure 2. NUWSP Field Assistant of Brebes Regency interview Losari residents

Local government-owned water utility (Perumdam) Tirta Baribis as a drinking water provider in Brebes Regency conducted a survey to find out the water sources accessed by Losari residents. The result shows that most people use groundwater as their water source, both obtained through shallow and deep wells. If the residents use groundwater that has been contaminated by seawater continuously, this can trigger various health problems such as dehydration, kidney damage, and digestive problems (Yani, 2021). This condition can be minimized by increasing access to secure drinking water.

To improve secure drinking water access in Brebes Regency, the Government of Brebes Regency and Perumdam Tirta Baribis initiated a proposal for assistance through the National Urban Water Supply Project (NUWSP) program. With the NUWSP program in Brebes Regency, drinking water house connections are expected to increase and people can access better quality water.

 

Sources:

1. Documentation of Perumdam Tirta Baribis.

2. Environment and Waste Management Office of Brebes Regency (2019): Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) Kabupaten Brebes Tahun 2019, obtained through the internet site: https://dlh.brebeskab.go.id/wp-content/uploads/2021/04/DIKPLHD-2019-KABUPATEN-BREBES-1_2_2.pdf.

3. Indriatmoko, R.H. (2016): Analisis Terhadap Perubahan Salinitas Air Tanah Dangkal pada Sistem Akuifer Tak Tertekan Cekungan Jakarta, Jurnal Air Indonesia, Vol. 9 No. 1.

4. Istivan P.N., Okkyviano (2015: Penyebaran Air Tanah (Aquifer) Berdasarkan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger Pada Daerah Dusun Sirame Kecamatan Losari Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah, Undergraduate Thesis, UPN Veteran Yogyakarta, Yogyakarta.

5. Khaira, K. (2013): Penentuan Kadar Besi (Fe) Air Sumur dan Air PDAM dengan Metode Spektrofotometri, Jurnal Sainstek, Vol. V No. 1: 17-23.

6. Kompas (2022): Apa Itu Intrusi Air Laut?, obtained through the internet site: https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/01/203200823/apa-itu-intrusi-air-laut-

7. Miswadi, S.S. (2009): Kajian Spasial Kualitas Air Tanah Bebas Berdasarkan Kedalaman Mukai Air Tanah: Studi Kasus di Dataran Aluvial DAS Pemali Kabupaten Brebes, Jurnal Manusia dan Lingkungan, Vol. 16 No. 2.

8. National and Political Unity Agency of Kulon Progo Regency (2022): Kita Bangsa Maritim, obtained through the internet site: https://kesbangpol.kulonprogokab.go.id/detil/534/kita-bangsa-maritim.

9. NUWSP Field Assistant of Brebes Regency Documentation.

10. Putranto, T.T. dan Kusuma, K.I. (2009): Permasalahan Air Tanah pada Daerah Urban, Jurnal Teknik, Vol. 30 No.1.

11. USGS (2019): Saltwater Intrusion, obtained through the internet site: https://www.usgs.gov/mission-areas/water-resources/science/saltwater-intrusion.

12. Warnana (2020): Intrusi Air Laut, obtained through the internet site: https://www.its.ac.id/tgeofisika/wp-content/uploads/sites/33/2020/08/Dr-Dwa-Desa-Warnana-Teknik-Geofisika-ITS-Intrusi-Air-Laut.pdf.

13. Yani, I.F. (2021): Kenapa Tidak Boleh Minum Air Laut Meskipun Sedang Kehausan?, obtained through the internet site: https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/tak-boleh-minum-air-laut/.

Photo Credit:

Fahmy, Ameen (2016): White Sand, obtained through the internet site: https://unsplash.com/photos/3V8gdLbwDOI.

 

Written by:

Tito Ghazy Aflah

Rizfan Hilmi Mubaroq

Deviana Matudilifa Yusuf

 

#nuwsp #ditairminun #ciptakarya #watersupply

#nuwspbrebes #kabupatenbrebes #pemdabrebes #perumdambrebes #tirtabaribis #kualitasairtanah #groundwaterquality #intrusiairlaut #seawaterintrusion #airtanah #groundwater #airlaut #seawater

Share On :

  • Direktorat Air Minum,
    Ditjen Cipta Karya,
    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
    Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru,
    Jakarta 12110.


  • 021-72796907

  • cpmunuwsp@gmail.com
    Visitor
  • Total:403,407
  • Bulan Ini :414
  • Seminggu Terakhir :1,754
  • Hari ini :150